Pernahkah Anda mendengar istilah infeksi Rubella pada kehamilan?, infeksi jenis ini dapat menyebabkan keguguran, bayi lahir mati dan kelainan kongenital atau kelainan bawaan yang dalam istilah medisnya disebut Sindrom Rubella Kongenital atau Congenital Rubella Syndrome disingkat CRS, merupakan gabungan dari beberapa abnormalitas fisik yang berkembang pada bayi sebagai akibat dari infeksi Rubella pada ibu hamil yang ditularkan pada janin melalui plasenta.
Gejala CRS dapat berupa gangguan pendengaran atau tuli, gangguan jantung dan pembuluh darah, kerusakan otak, katarak, dan lain-lain. Disamping itu, bayi dengan CRS berisiko lebih besar untuk terkena Diabetes Melitus, gangguan tiroid, gangguan pencernaan dan gangguan syaraf (pan-encephalitis). Kondisi ini disebabkan oleh infeksi virus yang menetap atau terjadi karena respon autoimun.
Lebih dari 50% kasus infeksi rubella pada Ibu hamil bersifat subklinis atau tanpa gejala sehingga sering tidak disadari. Karena dapat berdampak negatif bagi janin yang dikandungnya maka deteksi infeksi Rubella pada ibu hamil yang belum memiliki kekebalan menjadi sangat penting. Pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi infeksi Rubella yang lazim dilakukan adalah pemeriksaan anti Rubella IgM dan anti Rubella IgG pada contoh darah dari ibu hamil.
Risiko tertularnya janin yang dikandung oleh ibu terinfeksi Rubella bervariasi, tergantung kapan ibu terinfeksi. Jika ibu hamil terinfeksi saat usia kehamilannya 36 minggu. Janin yang tertular berisiko mengalami Sindrom Rubella Kongenital, terutama bila infeksi terjadi pada usia janin 20 minggu.
Untuk memastikan janin terinfeksi atau tidak, harus dilakukan pendeteksian virus Rubella dengan bahan pemeriksaan yang diambil dari air ketuban atau darah janin. Pengambilan sampel air ketuban atau pun darah janin harus dilakukan oleh dokter ahli kandungan dan kebidanan, dan hanya dapat dilakukan setelah usia kehamilan di atas 22 minggu.
Untuk perlindungan terhadap serangan virus Rubella telah tersedia vaksin dalam bentuk vaksin kombinasi yang sekaligus digunakan untuk mencegah infeksi campak dan gondongan, dikenal sebagai vaksin MMR (Mumps, Measles, Rubella). Vaksin Rubella dapat diberikan kepada anak yang sistem kekebalan tubuhnya sudah berkembang yaitu pada usia 12-18 bulan. Bila pada usia tersebut belum diberikan, vaksinasi dapat dilakukan pada usia 6 tahun. Sedangkan vaksinasi ulangan dianjurkan pada usia 10-12 tahun atau 12-18 tahun.
© 2018-2024. Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih
Admin
Keluhan, Kritik dan Saran
Sorry, I'm offline at the moment. I'll be back online in the next 8 hours 21 minutes
20:00Informasi
Medical Check Up
Sorry, I'm offline at the moment. I'll be back online in the next 8 hours 21 minutes
20:00Pendaftaran Rawat Jalan
Khusus Pasien BPJS
Sorry, I'm offline at the moment. I'll be back online in the next 8 hours 21 minutes
20:00Pendaftaran Rawat Jalan
Pribadi, Asuransi, dan Perusahaan
Sorry, I'm offline at the moment. I'll be back online in the next 8 hours 21 minutes
20:00