Sebagai salah satu tanda kebesaran Allah, keberadaan matahari sangat penting untuk kehidupan di bumi, tanpa adanya matahari, bisa dipastikan tidak ada kehidupan di bumi. Matahari berperan untuk proses fotosintesis pada tanaman, merangsang tubuh untuk menghasilkan vitamin D, yang berfungsi untuk memetabolisasi kalsium, sehingga membentuk tulang yang kuat.
Namun demikian, sinar matahari akan bermanfaat bagi tubuh manusia dalam jumlah yang sedikit dan akan menyebabkan bahaya bila dalam jumlah yang berlebihan terutama bagi kulit.
Matahari menghasilkan radiasi yang mencapai permukaan bumi. Radiasi matahari tersusun dari sinar inframerah dan cahaya tampak, serta sinar ultraviolet dalam radius A dan B (UVA dan UVB). Untunglah, atmosfer menyerap berkas sinar kosmis, berkas sinar gamma, dan berkas sinar X yang dihasilkan matahari. Selain itu, lapisan ozon di atmosfer juga menghambat radiasi ultraviolet C (UVC) dan menyaring sebagian besar UVA dan UVB. Sayangnya, lapisan ozon ini sedang rusak di berbagai tempat sehingga radiasi ultraviolet atau sering disebut UV semakin meningkat belakangan ini.
Radiasi ultraviolet atau UV dapat menyebabkan kerusakan kulit, bahkan kerusakan kulit secara permanen termasuk kanker kulit. Radiasi ultraviolet (UV) dapat menyebabkan kulit Anda terbakar, serta menyebabkan noda-noda cokelat serta penebalan dan keringnya kulit. Radiasi UV dapat merusak DNA, menekan kekebalan tubuh, dan mengaktifkan bahan kimia dalam tubuh yang bisa menimbulkan kanker. Efek negatif lainnya adalah penuaan dini. Bahkan belakangan diketahui bahwa radiasi UVA menembus kulit lebih dalam daripada UVB, sehingga dapat menyebabkan kanker kulit, dan bisa jadi menekan sistem kekebalan tubuh.
Kulit manusia merupakan bagian yang paling luar dari tubuh. Dengan luas permukaan kulit antara sekitar 1,6 meter persegi untuk seorang wanita hingga 1,8 meter persegi untuk seorang pria, membuat kulit menjadi organ tubuh paling besar dan luas dalam tubuh manusia. Namun, kulit dapat rusak khususnya karena sinar matahari. Kulit mempunyai sistem perlindungan alami yaitu lapisan melanin. Semakin cokelat warna kulit seseorang maka semakin tebal lapisan melanin pada kulit orang itu sehingga memberi perlindungan lebih banyak bagi kulit. Itu sebabnya, pada orang Afrika angka penderita kanker kulit rendah sekali. Namun, bagi mereka yang berkulit putih memiliki lapisan melanin yang tipis, sehingga rentan terhadap radiasi ultraviolet (UV).
Mengingat bahaya dari radiasi ultraviolet (UV) matahari, maka kulit perlu dilindungi meski tubuh telah menyediakan sistem perlindungan alami. Luka bakar akibat radiasi sinar matahari bisa menjadi kanker kulit 20 tahun kemudian atau lebih. sehingga perlu diperhatikan perlindungan bagi kulit terhadap sinar matahari sejak dini. Bagaimana cara melakukannya? Berikut ini beberapa cara praktis untuk melindungi kulit dari bahaya sinar matahari serta mengurangi risiko terkena kanker kulit.
© 2018-2024. Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih
Admin
Keluhan, Kritik dan Saran
Sorry, I'm offline at the moment. I'll be back online in the next 2 hours 46 minutes
20:00Informasi
Medical Check Up
Sorry, I'm offline at the moment. I'll be back online in the next 2 hours 46 minutes
20:00Pendaftaran Rawat Jalan
Khusus Pasien BPJS
Sorry, I'm offline at the moment. I'll be back online in the next 2 hours 46 minutes
20:00Pendaftaran Rawat Jalan
Pribadi, Asuransi, dan Perusahaan
Sorry, I'm offline at the moment. I'll be back online in the next 2 hours 46 minutes
20:00