You are here:RSIJCP/Pusat Informasi/Artikel/Gunakan Antibiotik secara tepat

Gunakan Antibiotik secara tepat

Ditulis oleh
Diterbitkan di Artikel
Senin, 04 April 2011
7167 kali

Antibiotik untuk mematikan bakteri, jamur, parasit dan virus – telah menyembuhkan dan menyelamatkan nyawa jutaan manusia. Namun belakangan ini, para pakar dan dokter menemukan bahwa efektivitas antibiotik tidak sekuat dahulu. Beberapa kuman telah resisten terhadap obat antibiotik. Jika terus berlanjut, maka tak lama lagi banyak penyakit tak dapat disembuhkan.

Untuk menghambat perkembangan resistensi kuman terhadap antibiotik, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengajak seluruh warga dunia membantu mencegah mutasi kuman dengan mengkonsumsi obat secara tepat. Secara global, selama satu tahun, WHO akan berkampanye tentang resistensi antibiotik dan penggunaan obat secara rasional, dimulai dengan Hari Kesehatan Sedunia, 7 April 2011.

Tema Global HKS : “Antimicrobial resistance and its global spread” Tema ini dipilh sebagai pengakuan atas dampak resistensi antimikroba terhadap kesehatan masyarakat secara global, masyarakat dan individu. Pada Hari Kesehatan Sedunia 2011, WHO akan melakukan kampanye di seluruh dunia untuk melindungi penggunaan obat untuk generasi mendatang dan mencegah penyebaran global resistensi antimikroba yang mengancam efektivitas obat.

Sedangkan tema nasional HKS adalah “Gunakan Antibiotik Secara Tepat Untuk Mencegah Kekebalan Kuman”. Hal ini sejalan dengan salah satu kebijakan obat nasional yaitu penggunaan obat secara rasional. Peringatan Hari Kesehatan Sedunia harus melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat dan swasta dengan kegiatan yang sederhana dan menarik perhatian. HKS tahun 2011 merupakan momentum untuk menyadarkan masyarakat dunia tentang pentingnya penyampaian informasi yang seimbang untuk mengedukasi masyarakat melalui kampanye penggunaan obat secara rasional antara lain pada pasien HIV/AIDS, tuberkulosis dan malaria.

Penggunaan Obat Rasional artinya pasien mendapatkan pengobatan sesuai dengan kebutuhan klinisnya, dalam dosis yang tepat bagi kebutuhan individunya, untuk waktu yang cukup, dan dengan biaya yang paling terjangkau bagi dirinya dan komunitasnya. Sedangkan penggunaan obat yang tidak rasional merupakan masalah kesehatan masyarakat dunia.

Masalah-masalah yang muncul antara lain :

  • Penggunaan obat terlalu banyak
  • Penggunaan antibiotik tidak tepat, seringkali dengan dosis dan lama konsumsi yang tidak sesuai
  • Penggunaan obat suntik yang berlebihan pada penyakit yang dapat disembuhkan dengan obat yang ditelan (oral)
  • Pemberian resep obat tidak sesuai pedoman diagnosis dan terapi
  • Pengobatan sendiri yang seharusnya menggunakan resep dokter.

Beberapa fakta di negara berkembang menunjukan 40 persen anak-anak yang terkena diare akut selain mendapatkan oralit juga antibiotik yang tidak semestinya diberikan. Hanya 50% penderita malaria menerima anti malaria sesuai rekomendasi. Hanya 50%-70% penderita pneumonia secara tepat diterapi dengan antibiotik. 60% penderita ISPA mengkonsumsi antibiotik dengan tidak tepat.

Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat untuk menggunakan obat secara rasional perlu diwaspadai dampaknya, khususnya pada generasi mendatang.Pemakaian antibiotik yang tidak berdasarkan ketentuan menyebabkan tidak efektifnya kemampuan antibiotik tersebut, sehingga kemampuan membunuh kumannya akan berkurang, itu yang disebut dengan resistensi antibiotik.

Jika hal ini terjadi, generasi mendatang akan mengalami kerugian yang sangat besar. Akan banyak penyakit yang tidak dapat lagi disembuhkan akibat resistensi. Sedangkan untuk mengembangkan antibiotik yang baru diperlukan waktu dan biaya yang sangat besar. Untuk itu perlunya penggunaan obat secara rasional sehingga dapat mencegah masalah besar dimasa yang akan datang. Langkah-langkah antisipasi untuk meningkatkan perilaku penggunaan obat secara rasional sudah saatnya dilakukan. Upaya tersebut bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, namun menjadi tanggung jawab semua pihak. Kegiatan pendidikan masyarakat dan pengawasan kepada petugas pelayanan kesehatan serta ketersediaan obat efektif untuk meningkatkan penggunaan obat, jika dilakukan terpisah-pisah, tidak akan memberikan dampak yang diharapkan.

TIPS Cerdas menggunakan Antibiotik

  • Gunakan antibiotik hanya dengan resep dokter, dengan dosis dan jangka waktu sesuai resep.
  • Tanyakan pada dokter, obat mana dari resep yang mengandung antibiotik.
  • Salah penggunaan menyebabkan antibiotic menjadi tidak efektif lagi. Antibiotik menjadi tidak dapat membunuh kuman, hal ini disebut resistensi antibiotik. Saat ini banyak kuman telah menjadi kebal terhadap antibiotik.
  • Pilek, batuk, dan diare pada umumnya tidak memerlukan antibiotik. Banyak minum dan istirahat. Jika demam lebih dari 3 hari periksalah ke dokter.
  • Jangan gunakan atau beli antibiotik berdasarkan resep sebelumnya. Hal ini bisa menyebabkan kekebalan kuman dan dapat mengakibatkan hal yang tidak diinginkan.
  • Ayo amankan efektifitas antibiotik yang kini ada
  • Pastikan kuman tidak menjadi kebal terhadap antibiotik.
  • Jangan sembarangan mengkonsumsi antibiotik. Generasi mendatang juga memerlukannya.
  • Gunakan Antibiotik dengan Bijak, Selamatkan Nyawa.

Share ke Media Sosial

Pendaftaran Rawat Jalan

Promo Layanan. *baca syarat dan ketentuan berlaku
  • Pelayanan kesehatan yang islami, profesional dan bermutu dengan tetap peduli pada kaum dhu’afa. Mampu memimpin pengembangan Rumah Sakit Islam lainnya.…
    RS Islam Jakarta Cempaka Putih
Rekanan RS Islam Jakarta Cempaka Putih #Asuransi #BUMN #BUMD #Perusahaan

Terakreditasi Nomor. LARSI/SERTIFIKAT/096/02/2023

Lulus Tingkat Paripurna      

Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih

  • Jl. Cemp. Putih Tengah I No.1, RT.11/RW.5, Cempaka Putih Timur, Kecamatan Cempaka Putih, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 10510
  • +6221 4280 1567
  • +6221 425 0451
  • rsijpusat@rsi.co.id

Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Khusus BPJS

Pendaftaran Rawat Jalan Pasien Umum, Jaminan Perusahaan & Asuransi

  • +6221 425 0451 ext. 6508

Visitors

© 2018-2024. Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih