Banyak orang yang mempunyai pendapat bahwa dengan belajar anak bisa pintar, sedangkan bila hanya main terus-menerus anak tidak bisa pintar. Pada satu sisi, pendapat ini ada benarnya, terutama jika kepintaran hanya berhubungan dengan kemampuan akademik seperti membaca, menulis dan berhitung. Tetapi dalam kehidupan sehari-hari, kepintaran bukan hanya sekedar membaca, menulis dan berhitung tadi, ada kemampuan lain yang juga diperlukan si anakn misalnya kemampuan berkomunikasi, memahami cara pandang orang lain, menghormati sebuah perbedaan, dan bernegosiasi dengan orang.
Semua hal tersebut tidak bisa didapatkan hanya dengan belajar. Perasaan senang, menikmati, bebas memilih dan lepas dari segala beban karena tidak punya target, juga tidak bisa didapatkan dari kegiatan belajar. Saat bermain, anak berimajinasi dan mengeluarkan ide-ide yang tersimpan di dalam dirinya. Anak mengekspresikan pengetahuan yang dia miliki tentang dunia dan kemudian juga sekaligus bisa mendapatkan pengetahuan baru, dan semua dilakukan dengan cara yang menggembirakan hatinya. Tidak hanya pengetahuan tentang dunia yang ada dalam pikiran anak yang terekspresikan lewat bermain, tapi juga hal-hal yang ia rasakan, ketakutan-ketakutan dan kegembiraannya. Tidak sedikit anak-anak yang terkesan pada suatu peristiwa disaat bermainnya dan kemudian menuangkan dalam sebuah gambar di kertas, ini bisa diartikan bahwa proses bermainnya membangkitkan idenya dalam berkreasi sehingga merangsang kemampuannya untuk melatih daya ingat pada detil peristiwa tersebut dan reflek halusnya untuk menggambar.
Lewat banyak permainan terutama permainan yang sangat disukai oleh anak-anak yaitu bermain pura-pura/role-playing, orangtua dapat menemukan kesan-kesan dan harapan anak terhadap orangtuanya dan keluarganya. Bermain pura-pura menggambarkan pemahamannya tentang dunia dimana ia berada. Kreativitas anak juga semakin berkembang lewat permainan, karena ide-ide originallah yang keluar dari pikiran anak-anak, walaupun kadang-kadang terasa abstrak bagi orangtua. Mengingat bahwa tidak hanya orangtua yang mengalami stres, anak-anak juga bisa. Stres pada anak dapat disebabkan oleh beban pelajaran sekolah dan rutinitas harian yang membosankan, dan dengan bermain inilah anak-anak dapat melepaskan stres kehidupan sehari-harinya.
Jadi jangan lagi mengira bahwa bermain bagi anak hanya akan berakhir sia-sia, untuk memastikannya maka diperlukan peran orangtua dalam memilah permainan yang tepat sesuai umur dan perkembangan anak.
© 2018-2024. Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih
Admin
Keluhan, Kritik dan Saran
Keluhan, Kritik dan Saran (Senin-Jum'at: 08.00-16.00 WIB) Diluar jam mohon maaf bila lambat merespon..
00:00Informasi
Medical Check Up
Info dan Pendaftaran Medical Check Up.
08:00Pendaftaran Rawat Jalan
Khusus Pasien BPJS
Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Khusus Pasien BPJS (booking maksimal H-1. Baca syarat dan ketentuan.
08:00Pendaftaran Rawat Jalan
Pribadi, Asuransi, dan Perusahaan
Pasien Rawat Jalan dengan Jaminan Pribadi, Asuransi, dan Perusahaan.
08:00