• UGD 24/7
  • Jl. Cempaka Putih Tengah I/1
  • +6221 4280 1567 & +6221 4250451
  • Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
You are here:RSIJCP/Pusat Informasi/Artikel/Antioksidan dalam makanan

Antioksidan dalam makanan

Selasa, 14 Jun 2011 18:09 WIB
8033

Bagi penganut gaya hidup sehat tentu tidak akan melewatkan konsumsi antioksidan dalam makanan mereka sehari-hari. Pada zat ajaib inilah orang menggantungkan banyak harapan. Antioksidan memang ampuh mencegah penuaan dini dan berbagai penyakit yang bersifat degeneratif, seperti penyakit jantung, penyempitan pembuluh darah, dan diabetes. Bahan makanan apa saja yang kaya antioksidan? Dan, berapa jumlah yang dibutuhkan tubuh?

Bisa saja Anda termasuk orang beruntung karena jarang sakit, sehingga persediaan antioksidan alami Anda tercukupi. Tetapi, bagi Anda yang hidup di kota besar layaknya Jakarta, yang menurut WHO (2006), polusi udaranya nomor 3 terburuk di dunia, tentu perlu bantuan tambahan antioksidan dari luar. Apalagi bila Anda seorang perokok berat atau sering berada di lingkungan yang banyak asap rokok.

Asupan antioksidan ini bisa berasal dari makanan sehari-hari yang kaya antioksidan, seperti vitamin A, vitamin C, vitamin E, betakaroten, polifenol, dan selenium. Selain itu, Anda juga dapat mengonsumsi suplemen antioksidan. Namun, dibandingkan mengonsumsi suplemen, makanan segar yang kaya antioksidan jauh lebih baik. Alam juga telah menyediakan secara melimpah bahan-bahan pangan yang kaya antioksidan. Harganya pun relatif murah, karena umumnya merupakan kelompok sayur-sayuran dan buah-buahan.

Meski antioksidan sangat penting bagi tubuh, nyatanya tetap ada ambang batasnya. Jangan karena ingin awet muda, lantas Anda mengonsumsi makanan-makanan tersebut sebanyak-banyaknya. Karena itu, sebagai patokan untuk mendapatkan kebutuhan antioksidan yang cukup, Anda bisa mengonsumsi variasi sayur dan buah-buahan sebanyak 500-800 gram per hari.

Tubuh yang kekurangan zat antioksidan ditandai dengan terjadinya pengerutan lebih dini di daerah ujung mata. Ciri lain, kulit muka terlihat kusam. Sementara, bila berlebihan mengonsumsi zat antioksidan dari golongan vitamin C, efeknya akan terasa pada pencernaan, misalnya Anda jadi diare. Selain itu, konsumsi vitamin E yang berlebihan akan membuat darah lebih encer, sedangkan selenium yang berlebih justru bisa membuat rambut rontok.

Kelihatannya memang susah menghitungnya. Tapi, jangan tak perlu takut kekurangan atau kelebihan antioksidan. Selagi Anda mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, antioksidan Anda akan tercukupi. Setidaknya, menu 4 sehat harus tercukupi, yaitu makanan pokok (nasi, roti, mie, ubi-ubian), sayur, buah, dan lauk, seperti ikan, daging, telur, atau ayam. Bila empat unsur terpenuhi, bukan hanya antioksidan, Anda juga akan mendapatkan semua zat nutrisi yang dibutuhkan tubuh.

Tagged under

Terakreditasi Nomor: LARSI/SERTIFIKAT/096/02/2023

Lulus Tingkat Paripurna      

Bekerja Sebagai Ibadah Ihsan Dalam Pelayanan

Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih

  • Jl. Cempaka Putih Tengah I/1, Jakarta Pusat, Indonesia 10510
  • +6221 4280 1567
  • +6221 425 0451
  • rsijpusat@rsi.co.id

Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Khusus BPJS

Pendaftaran Rawat Jalan Pasien Umum, Jaminan Perusahaan & Asuransi

© 2018-2024. Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih