• UGD 24/7
  • Jl. Cempaka Putih Tengah I/1
  • +6221 4280 1567 & +6221 4250451
  • Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
You are here:RSIJCP/Pusat Informasi/Artikel/Antisipasi Anak "Picky Eating"

Antisipasi Anak "Picky Eating"

Senin, 31 Januari 2011 07:00 WIB
8673

Seringkali orangtua mengeluhkan pola makan anaknya yang suka memilih-milih makanan atau yang dikenal dengan picky eating. Terkadang mereka hanya mau makan tertentu saja seperti nugget atau ayam goreng yang banyak ditawarkan di restoran cepat saji saja, lalu menolak untuk makan buah-buahan adan sayur-sayuran. Tetapi, kita hendaknya berhati-hati untuk menganggap si kecil seorang picky eaterkarena cara pandang kita bisa mempengaruhi asupan gizinya.

Bila seorang ibu telanjur mencap anaknya sebagai picky eater, biasanya anak itu akan jarang mengonsumsi buah dan sayuran. Persepsi orangtua bahwa anaknya suka pilih-pilih makanan bisa membuat orangtua tidak lagi menawarkan anaknya makanan yang sehat, karena khawatir sayuran atau buah-buahan yang disajikan tidak akan dimakannya. Persepsi ini yang harus diluruskan.

Salah satu cara untuk mendorong anak makan lebih sehat adalah mengubah perilaku makan dan persepsi orangtuanya. Maksudnya, jika ayah dan ibunya terbiasa mengasup makanan sehat, anak biasanya akan mengikuti, hal ini berlaku sebaliknya, jika orangtua hanya mengkonsumsi makanan yang masuk ke dalam kategori junkfood, maka anakpun akan mengikuti perilaku tersebut.

Apa yang dimakan anak-anak mencerminkan pola makan ibunya yang sayangnya kebanyakan ibu juga jarang makan sayur atau buah. Supaya anak mencintai makanan sehat, orangtua sudah seharusnya jangan sekedar menghidangkannya, tapi juga bersama-sama memakannya, karena bila kita mencoba sesuatu makanan, anak akan tertarik mencobanya juga.

Sebaiknya, jika si kecil menolak mencicipi sayur atau buah yang dihidangkan yang sebelumnya tidak dikenalnya, orangtua sebaiknya tidak langsung mencap anaknya sebagai pembenci sayur atau buah itu, dan kemudian tidak menghidangkannya lagi. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak butuh mencoba 15 kali sebelum akhirnya mau memakan suatu jenis makanan.

Kunci agar anak menyukai buah dan sayur adalah mengenalkannya sedini mungkin, yakni di usia 7-8 bulan ketika anak mulai mengenal makanan padat. Pengenalan dilakukan secara bertahap seperti di jus dan dihaluskan lalu bila anak sudah bisa mengunyah makanan dengan baik boleh diberikan secara utuh. Di usia 24 bulan anak sudah tahu apa yang disukainya. Jika ibunya tidak mengenalkan sayur-sayuran dan buah-buahan sejal dini, besar kemungkinan ia tak akan menyukainya, padahal kita tahu betapa besarnya manfaat dari buah-buahan dan sayur-sayuran.

Tagged under

Terakreditasi Nomor: LARSI/SERTIFIKAT/096/02/2023

Lulus Tingkat Paripurna      

Bekerja Sebagai Ibadah Ihsan Dalam Pelayanan

Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih

  • Jl. Cempaka Putih Tengah I/1, Jakarta Pusat, Indonesia 10510
  • +6221 4280 1567
  • +6221 425 0451
  • rsijpusat@rsi.co.id

Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Khusus BPJS

Pendaftaran Rawat Jalan Pasien Umum, Jaminan Perusahaan & Asuransi

© 2018-2024. Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih