• UGD 24/7
  • Jl. Cempaka Putih Tengah I/1
  • +6221 4280 1567 & +6221 4250451
  • Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
You are here:RSIJCP/Pusat Informasi/Artikel/Gerakan Gizi 1000 hari menuju Indonesia Prima

Gerakan Gizi 1000 hari menuju Indonesia Prima

Rabu, 25 Januari 2012 21:46 WIB
8723

Setiap tanggal 25 Januari diperingati Hari Gizi Nasional. Masalah gizi harus selalu menjadi prioritas bagi semua kalangan untuk dipecahkan bersama, karena dengan dipenuhinya kenutuhan gizi terutama untuk balita, akan menjamin kwalitas sumber daya manusia Indonesia yang lebih baik. Untuk tahun 2012, Hari Gizi Nasional mengangkat tema Gerakan Gizi 1000 menuju Indonesia Prima.

Gerakan Gizi 1000 hari adalah 1000 hari pertama kehidupan anak. Dihitung mulai dari anak masih dalam kandungan (9 bulan 10 hari = 280 hari) dan sampai anak tersebut berusia 2 tahun (720 hari), dengan catatan 1 bulan=30 hari.

Jika 1000 hari tersebut dibagi berdasarkan tahapan kehidupan anak, maka titik kritis yang harus diperhatikan pada seorang anak ialah :

Dalam kandungan = 280 hari

  • Umur 0-6 bulan = 180 hari
  • Umur 6-8 bulan = 60 hari
  • Umur 8-12 bulan = 120 hari
  • Umur 12-24 bulan = 360 hari

Berdasarkan uraian tersebut, maka diharapkan semua penggiat gizi memfokuskan program mereka pada ke-5 titik kritis tersebut untuk mencapai tujuan yaitu Indonesia Prima.

Dasar penggunaan 1000 hari adalah hasil dari sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa status gizi seorang anak berdasarkan indeks berat badan menurut umur (BB/U) cenderung mengalami penurunan pada saat ia memasuki usia 3 bulan dan terus mengalami penurunan yang sangat cepat sampai ia berusia 12 bulan dan mulai melambat pada umur 18-19 bulan. Sedangkan berdasarkan indeks berat badan menurut tinggi badan (BB/TB), penurunan dimulai sekitar umur 3 bulan sampai umur 15 bulan.

Jika penggiat gizi melakukan intervensi setelah anak berumur 2 tahun, maka intervensi tersebut sangat tidak efektif, karena kondisi anak mulai memburuk jauh sebelum anak berusia 2 tahun dan bersifat irreversible atau tidak dapat kembali. Bukan berarti anak umur 2 tahun ke atas tidak butuh perhatian, akan tetapi konsep ini berbicara tentang skala prioritas. Beberapa ahli mengatakan bahwa periode umur anak dibawah 2 tahun dikenal dengan “periode emas” atau “Window of Opportunity”.

Jadi, untuk medapatkan generasi yang sehat dan kuat dan mewujudkan Indonesia prima, maka skala prioritas program ialah mulai anak masih dalam kandungan sampai ia berumur 2 tahun.

Berdasarkan uraian sebelumnya, jika pada rentang usia tersebut anak mendapatkan asupan gizi yang optimal maka penurunan status gizi anak bisa dicegah sejak awal.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh penggiat gizi, antara lain:

Periode dalam kandungan (280 hari)

  • Pastikan ibu memiliki status gizi baik sebelum dan selama hamil, tidak mengalami kurang energi kronik (KEK) dan anemia
  • Selama hamil ibu mengonsumsi makanan bergizi sesuai kebutuhan, porsi kecil tapi sering jau lebih baik serta memperbanyak konsumsi sayur dan buah
  • Suplemen tablet besi (Fe), asam folat, vitamin C sangat dibutuhkan untuk menjaga ibu dari kemungkinan mengalami anemia
  • Ibu harus memeriksakan kehamilan secara rutin
  • Memasuki kehamilan trimester ke-3, sebaiknya ibu dan suami sudah mendapatkan informasi tentang menyusui, seperti manfaat menyusui, posisi dan teknik menyusui yang tepat, cara menangani masalah-masalah yang muncul saat menyusui (seperti puting lecet, ASI tidak keluar dan lain-lain)

Periode 0-6 bulan (180 hari)

  • Semua anak yang lahir harus mendapatkan Inisiasi Menyusui Dini
  • Pemberian ASI Eksklusif
  • Membantu ibu mengatasi masalah-masalah yang timbul selama menyusui dengan menyediakan Hotline atau nomor telepon yang bisa dihubungi 24 jam oleh ibu jika ia mengalami masalah dan membutuhkan bantuan.
    • Beri dukungan ke ibu untuk memberikan ASI Eksklusif selama 6 bulan
    • Memantau pertumbuhan secara teratur

Periode 6-24 bulan (540 hari)

  • Pastikan ibu mengetahui jenis dan bentuk (konsistensi) makanan serta frekuensi pemberian makanan yang tepat diberikan pada periode ini
  • Ajarkan ke ibu transisi pemberian makan mulai dari makanan cair atau lumat (6-8 bulan), lembek dan lunak/semi padat (8-12 bulan) dan padat (12-24 bulan)
  • Dukung ibu untuk terus memberikan ASI sampai periode ini
  • Ajarkan ibu untuk mengolah dan memilih makanan yang murah dan bernilai gizi tinggi
  • Memantau pertumbuhan dan memeriksakan kesehatan anak secara teratur

Tagged under

Terakreditasi Nomor: LARSI/SERTIFIKAT/096/02/2023

Lulus Tingkat Paripurna      

Bekerja Sebagai Ibadah Ihsan Dalam Pelayanan

Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih

  • Jl. Cempaka Putih Tengah I/1, Jakarta Pusat, Indonesia 10510
  • +6221 4280 1567
  • +6221 425 0451
  • rsijpusat@rsi.co.id

Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Khusus BPJS

Pendaftaran Rawat Jalan Pasien Umum, Jaminan Perusahaan & Asuransi

© 2018-2024. Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih