You are here:RSIJCP/Web/Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih - Web
0

Pencitraan resonansi magnetik (bahasa Inggris: Magnetic Resonance Imaging, MRI) ialah gambaran potongan cara singkat badan yang diambil dengan menggunakan daya magnet yang kuat mengelilingi anggota badan tersebut. Berbeda dengan "CT scan", MRI tidak memberikan rasa sakit akibat radiasi karena tidak digunakannya sinar-X dalam proses tersebut.

Magnetic Resonance Imaging (MRI) merupakan suatu teknik yang digunakan untuk menghasilkan gambar organ dalam pada organisme hidup dan juga untuk menemukan jumlah kandungan air dalam struktur geologi. Biasa digunakan untuk menggambarkan secara patologi atau perubahan fisiologi otot hidup dan juga memperkirakan ketelusan batu kepada hidrokarbon.

Cara kerja MRI

  1. Pertama, putaran nukleus atom molekul otot diselarikan dengan menggunakan medan magnet yang berkekuatan tinggi.
  2. Kemudian, denyutan/pulsa frekuensi radio dikenakan pada tingkat menegak kepada garis medan magnet agar sebagian nuklei hidrogen bertukar arah.
  3. Selepas itu, frekuensi radio akan dimatikan menyebabkan nuklei berganti pada konfigurasi awal. Ketika ini terjadi, tenaga frekuensi radio dibebaskan yang dapat ditemukan oleh gegelung yang mengelilingi pasien.
  4. Sinyal ini dicatat dan data yang dihasilkan diproses oleh komputer untuk menghasilkan gambar otot.

Dengan ini, ciri-ciri anatomi yang jelas dapat dihasilkan. Pada pengobatan, MRI digunakan untuk membedakan otot patologi seperti tumur otak dibandingkan otot normal.

Teknik ini bergantung kepada ciri tenang nuklei hidrogen yang dirangsang menggunakan magnet dalam air. Bahan contoh ditunjukkan seketika pada tenaga radio frekuensi, yang dengan kehadiran medan megnet, membuatkan nuklei dalam keadaan bertenaga tinggi. Ketika molekul kembali menurun kepada normal, tenaga akan dibebaskan ke sekitarnya, melalui proses yang dikenal sebagai relaksasi. Molekul bebas menurun pada ambang normal, tenang lebih pantas. Perbedaan antara kadar tenang merupakan asas gambar MRI--sebagai contoh, molekul air dalam darah bebas untuk tenang lebih pantas, dengan itu, tenang pada kadar berbeda berbanding molekul air dalam otot lain.

Penamaan MRI

Walaupun perilaku nuklir atomik terhadap contoh adalah hal terpenting bagi teknik ini, akan tetapi penggunaan istilah nuklir dihindari. Hal ini dilakukan agar tidak menimbulkan kebingungan maupun kekhawatiran yang timbul sebagai akibat adanya kaitan antara perkataan "nuklir" dengan teknologi yang digunakan dalam senjata nuklir dan risiko bahan radioaktif. Berbeda dengan teknologi senjata nuklir, nuklei berkait dengan MRI yang ada dan sedia ada samaada teknik ini digunakan atau tidak.

Kelebihan MRI

Salah satu kelebihan tinjau MRI adalah, menurut pengetahuan pengobatan masa kini, tidak berbahaya kepada orang yang sakit. Berbanding dengan CT scans "computed axial tomography" yang menggunakan aksial tomografi berkomputer yang melibatkan dos radiasi mengion, MRI hanya menggunakan medan magnet kuat dan radiasi tidak mengion "non-ionizing" dalam jalur frekuensi radio. Bagaimanapun, perlu diketahui bahwa orang sakit yang membawa benda asing logam (seperti serpihan peluru) atau implant terbenam (seperti tulang Titanium buatan, atau pacemaker) tidak boleh dipindai di dalam mesin MRI, disebabkan penggunaan medan megnet yang kuat.

Satu lagi kelebihan scan MRI adalah kualitas gambar yang diperoleh biasanya revolusi lebih baik berbanding CT scan. Lebih-lebih lagi untuk scan otakdan tulang belakang walaupun mesti dicatat bahwa CT scan kadangkala lebih berguna untuk cacat tulang.

0

The spiral CT Scan is available in the department on which entire range of diagnostic studies of the brain and rest of the body are performed.

In addition to whole body CT imaging dual phase CT Scan of the liver, pancreas and vascular studies like spiral CT angiography of cerebral, carotid, abdominal, thoracic, and peripheral, vessels are performed with the help of pressure injector for accurate depiction of vessels without the need for any invasive procedure. Virtual colonoscopy, endoscopy and laryngoscopy are also done in our setup. High-resolution CT study for lungs and bony abnormalities like temporal bone are performed routinely.

3D reconstruction of axial images by forming MPR and SSD is done in cases wherever required.

Adequate quantity of contrast agent is given and thin sections are taken wherever required, so that image quality is maintained. The non-ionic contrast media is always used to ensure that no adverse reactions occur.

0

Alat Bone Densitometri digunakan untuk mengukur massa tulang terutama bagi mereka yang rentan terhadap fraktur (patah). Pemeriksaan ini bermanfaat dalam mengindentifikasi penurunan masa tulang seseorang sehingga meminimalkan resiko fraktur, mencegah terjadinya fraktur di masa yang akan datang dan dapat memonitor terapi untuk menjaga massa tulang.

Bone densitometri sendiri ditetapkan oleh WHO (World Helath Organization) sebagai Golden Standard dalam pemeriksaan massa tulang karena memiliki keunggulan antara lain :

  • akurasi dan presisi hasil yang lebih baik
  • resolusi hasil yang tinggi
  • waktu yang singkat
  • paparan radiasi yang rendah
0

Definisi EKG : Elektrokardiografi adalah ilmu yang mempelajari aktivitas listrik jantung. Elektokardiogram adalah suatu grafik yang menggambarkan rekaman listrik jantung

Cara Menggunakan EKG untuk merekam listrik jantung :

Persiapan

A. Alat

  • Mesin EKG, yang dilengkapi :
  • kabel untuk sumber listrik
  • kabel untuk bumi (ground)
  • Kabel elektroda ekstremitas dan dada
  • Plat elektroda ekstremitas beserta karet pengikat
  • Balon penghisap elektroda dada
  • Jelly
  • Kertas tissue
  • Kapas Alkohol
  • Kertas EKG
  • Spidol

B. Pasien

Penjelasan (informed consent)

- Tujuan pemeriksaan

- Hal-hal yang perlu diperhatikan saat perekaman

Dinding dada harus terbuka dan tidak ada perhiasan logam yang melekat.

Pasien diminta tenang atau tidak bergerak saat perekaman EKG

Cara memasang EKG

1. Pasang semua komponen/kabel-kabel pada mesin EKG

2. Nyalakan mesin EKG

3. Baringkan pasien dengan tenang di tempat tidur yang luas. Tangan dan kaki tidak saling bersentuhan

4. Bersihkan dada, kedua pergelangan kaki dan tangan dengan kapas alcohol (kalau perlu dada dan pergelangan kaki dicukur)

5. Keempat electrode ektremitas diberi jelly.

6. Pasang keempat elektrode ektremitas tersebut pada kedua pergelangan tangan dan kaki. Untuk tangan kanan biasanya berwarna merah, tangan kiri berwarna kuning, kaki kiri berwarna hijau dan kaki kanan berwarna hitam.

7. Dada diberi jelly sesuai dengan lokasi elektrode V1 s/d V6.

- V1 di garis parasternal kanan sejajar dengan ICS 4 berwarna merah

- V2 di garis parasternal kiri sejajar dengan ICS 4 berwarna kuning

-V3 di antara V2 dan V4, berwarna hijau

- V4 di garis mid klavikula kiri sejajar ICS 5, berwarna coklat

- V5 di garis aksila anterior kiri sejajar ICS 5, berwarna hitam

- V6 di garis mid aksila kiri sejajar ICS 5, berwarna ungu

1. Pasang elektrode dada dengan menekan karet penghisap.

2. Buat kalibrasi

3. Rekam setiap lead 3-4 beat (gelombang), kalau perlu lead II panjang (minimal 6 beat)

4. Kalau perlu buat kalibrasi setelah selesai perekaman

5. Semua electrode dilepas

6. Jelly dibersihkan dari tubuh pasien

7. Beritahu pasien bahwa perekaman sudah selesai

8. Matikan mesin EKG

9. Tulis pada hasil perekaman : nama, umur, jenis kelamin, jam, tanggal, bulan dan tahun pembuatan, nama masing-masing lead serta nama orang yang merekam

10.Bersihkan dan rapikan alat

Perhatian :

  • Sebelum bekerja periksa kecepatan mesin 25 mm/detik dan voltase 10 mm. Jika kertas tidak cukup kaliberasi voltase diperkecil menjadi ½ kali atau 5 mm. Jika gambaran EKG kecil, kaliberasi voltase diperbesar menjadi 2 kali atau 20 mm.
  • Hindari gangguan listrik dan mekanik saat perekaman
  • Saat merekam, operator harus menghadap pasien
  • Lead EKG

Terdapat 2 jenis lead :

A. Lead bipolar : merekam perbedaan potensial dari 2 elektrode

  • Lead I : merekam beda potensial antara tangan kanan (RA) dengan tangan kiri (LA) yang mana tangan kanan bermuatan (-) dan tangan kiri bermuatan (+)
  • Lead II : merekam beda potensial antara tangan kanan (RA) dengan kaki kiri (LF) yang mana tangan kanan bermuatan (-) dan kaki kiri bermuatan (+)
  • Lead III : merekam beda potensial antara tangan kiri (LA) dengan kaki kiri (LF) yang mana tangan kiri bermuatan (-) dan kaki kiri bermuatan (+)

B. Lead unipolar : merekam beda potensial lebih dari 2 elektode

Dibagi 2 : lead unipolar ekstremitas dan lead unipolar prekordial

Lead unipolar ekstremitas

  • Lead aVR : merekam beda potensial pada tangan kanan (RA) dengan tangan kiri dan kaki kiri yang mana tangan kanan bermuatan (+)
  • Lead aVL : merekam beda potensial pada tangan kiri (LA) dengan tangan kanan dan kaki kiri yang mana tangan kiri bermuatan (+)
  • Lead aVF : merekam beda potensial pada kaki kiri (LF) dengan tangan kanan dan tangan kiri yang mana kaki kiri bermuatan (+)

Lead unipolar prekordial : merekam beda potensial lead di dada dengan ketiga lead ekstremitas. Yaitu V1 s/d V6

Kertas EKG

Kertas EKG merupakan kertas grafik yang terdiri dari garis horisontal dan vertikal berbentuk bujur sangkar dengan jarak 1 mm. Garis yang lebih tebal (kotak besar) terdapat pada setiap 5 mm. Garis horizontal menggambarkan waktu (detik) yang mana 1 mm (1 kotak kecil) = 0,04 detik, 5 mm (1 kotak besar) = 0,20 detik. Garis vertical menggambarkan voltase yang mana 1 mm (1 kotak kecil) = 0,1 mV.

Kurva EKG

Kurva EKG menggambarkan proses listrik yang terjadi di atrium dan ventrikel. Proses listrik terdiri dari :

  • Depolarisasi atrium (tampak dari gelombang P)
  • Repolarisasi atrium (tidak tampak di EKG karena bersamaan dengan depolarisasi ventrikel)
  • Depolarisasi ventrikel (tampak dari kompleks QRS)
  • Repolarisasi ventrikel (tampak dari segmen ST)

Kurva EKG normal terdiri dari gelombang P,Q,R,S dan T kadang-kadang tampak gelombang U.

EKG 12 Lead

Lead I, aVL, V5, V6 menunjukkan bagian lateral jantung

Lead II, III, aVF menunjukkan bagian inferior jantung

Lead V1 s/d V4 menunjukkan bagian anterior jantung

Lead aVR hanya sebagai petunjuk apakah pemasangan EKG sudah benar

Aksis jantung

Sumbu listrik jantung atau aksis jantung dapat diketahui dari bidang frontal dan horisontal. Bidang frontal diketahui dengan melihat lead I dan aVF sedangkan bidang horisontal dengan melihat lead-lead prekordial terutama V3 dan V4. Normal aksis jantung frontal berkisar -30 s/d +110 derajat.Deviasi aksis ke kiri antara -30 s/d -90 derajat, deviasi ke kanan antara +110 s/d -180 derajat.

Sekilas mengenai EKG Normal

Gelombang P

Nilai normal :

Lebar ≤ 0,12 detik

Tinggi ≤ 0,3 mV

Selalu (+) di lead II

Selau (-) di lead aVR

Interval PR

Diukur dari permulaan gelombang P sampai permulaan gelombang QRS. Nilai normal berkisar 0,12-0,20 detik.

Gelombang QRS (kompleks QRS)

Nilai normal : lebar 0,04 - 0,12 detik, tinggi tergantung lead.

Gelombang Q : defleksi negatif pertama gelombang QRS

Nilai normal : lebar < 0,04 detik, dalam < 1/3 gelombang R. Jika dalamnya > 1/3 tinggi gelombang R berarti Q patologis.

Gelombang R adalah defleksi positif pertama pada gelombang QRS. Umumnya di Lead aVR, V1 dan V2, gelombang S terlihat lebih dalam, dilead V4, V5 dan V6 makin menghilang atau berkurang dalamnya.

Gelombang T

Merupakan gambaran proses repolirisasi Ventrikel. Umumnya gelombang T positif, di hampir semua lead kecuali di aVR

Gelombang U

Adalah defleksi positif setelah gelombang T dan sebelum gelombang P berikutnya. Penyebabnya timbulnya gelombang U masih belum diketahui, namun diduga timbul akibat repolarisasi lambat sistem konduksi Interventrikuler.

Interval PR

Interval PR diukur dari permulaan gelombang P sampai permulaan gelombang QRS. Nilai normal berkisar antara 0,12 – 0,20 detik ini merupakan waktu yang dibutuhkan untuk depolarisasi Atrium dan jalannya implus melalui berkas His sampai permulaan depolarisasi Ventrikuler

Segmen ST

Segmen ST diukur dari akhir gelombang QRS sampai permulaan gelombang T. segmen ini normalnya isoelektris, tetapi pada lead prekkordial dapat berpariasi dari – 0,5 sampai +2mm. segmen ST yang naik diatas garis isoelektris disebut ST eleveasi dan yang turun dibawah garis isoelektris disebut ST depresi

Cara menilai EKG

  • Tentukan apakah gambaran EKG layak dibaca atau tidak
  • Tentukan irama jantung ( “Rhytm”)
  • Tentukan frekwensi (“Heart rate”)
  • Tentukan sumbu jantung (“Axis”)
  • Tentukan ada tidaknya tanda tanda hipertrofi (atrium / ventrikel)
  • Tentukan ada tidaknya tanda tanda kelainan miokard (iskemia/injuri/infark)
  • Tentukan ada tidaknya tanda tanda gangguan lain (efek obat obatan, gangguan keseimbangan elektrolit, gangguan fungsi pacu jantung pada pasien yang terpasang pacu jantung)

1. MENENTUKAN FREKWENSI JANTUNG

Cara menentukan frekwensi melalui gambaran EKG dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu :

  1. 300 dibagi jumlah kotak besar antara R – R’
  2. 1500 dibagi jumlah kotak kecil antara R – R’
  3. Ambil EKG strip sepanjang 6 detik, hitung jumlah gelombang QRS dalam 6 detik tsb kemudian dikalikan 10 atau ambil dalam 12 detik, kalikan 5

2. MENENTUKAN IRAMA JANTUNG

Dalam menentukan irama jantung urutan yang harus ditentukan adalah sebagai berikut

  • Tentukan apakah denyut jantung berirama teratur atau tidak
  • Tentukan berapa frekwensi jantung (HR)
  • Tentukan gelombang P ada/tidak dan normal/tidak
  • Tentukan interval PR normal atau tidak
  • Tentukan gelombang QRS normal atau tidak

Irama EKG yang normal implus (sumber listrik) berasal dari Nodus SA, maka irmanya disebut dengan Irama Sinus (“Sinus Rhytem”)

Kriteria Irama Sinus adalah :

  • Iramanya  teratur
  • frekwensi jantung (HR) 60 – 100 x/menit
  • Gelombang P normal, setiap gelombang P selalu diikuti gel QRS, T
  • Gelombang QRS normal (0,06 – <0,12 detik)
  • PR interval normal (0,12-0,20 detik)

Irama yang tidak mempunyai criteria tersebut di atas kemungkinan suatu kelainan

0

Holter monitor merupakan alat yang dapat merekam keadaan jantung selama 24 sampai 72 jam. Alat yang ukurannya sebesar handphone ini dapat disimpan disaku baju, saku celana atau diikatkan dipinggang dan kabelnya ditempelkan didada.

Holter monitor merupakan EKG kecil yang dapat dibawa kemana-mana oleh pasien selama 24 jam. Dengan menggunakan  alat ini, kita dapat mengetahui apakah ada kelainan denyut jantung, apakah terdapat gangguan aliran darah ke otot jantung (iskemi miokard) atau aritmia yang dapat mengancam nyawa (transient VT/SVT), apakah keluhan berdebar hingga nyeri dada ada hubungannya dengan jantung. Hal-hal tersebut dapat diketahui.

Alat  ini juga bisa dipakai untuk menilai apakah obat yang telah diberikan dokter untuk gangguan irama jantung, atau iskemi atau penyempitan pembuluh darah jantung, sudah bekerja secara optimal atau belum.
Dengan alat ini tentu akan sangat membantu dokter untuk menegakkan diagnosis pada kasus-kasus tertentu, sehingga keluhan pasien dapat teratasi. Namun tidak semua pasien perlu menggunakan alat ini. Dalam hal ini, tentu dokter akan menentukan apakah seseorang perlu memakai alat ini atau tidak.
Holter monitor, sering juga disebut EKG monitor 24 jam. Alat ini dapat menilai kebutuhan pasien dalam aktivitas kesehatan, baik saat tidur, olahraga, makan, menangis, tertawa bahkan hubungan seks sekalipun. Begitu hebatnya alat ini, ada yang menyebutnya si kecil yang genius.

0

Treadmill digunakan untuk mendeteksi aritmia yang terjadi hanya pada keadaan berusaha keras. Treadmill adalah perekaman EKG yang terus berlangsung tanpa henti dari jantung ketika pasien sedang menjalankan tingkat latihan yang meningkat. Sebagai tambahan mendeteksi aritmia, treadmill juga adalah tes screening yang berguna untuk kehadiran dari penyempitan arteri koroner yang dapat membatasi suplai dari darah beroksigen ke otot jantung pada waktu tes treadmill.

0

suatu alat yang digunakan untuk mengukur DJJ pada saat kontraksi maupun tidak. Jadi bila doppler hanya menghasilkan DJJ maka pada CTG kontraksi ibu juga terekam dan kemudian dilihat perubahan DJJ pada saat kontraksi dan diluar kontraksi. Bila terdapat perlambatan maka itu menandakan adanya gawat janin akibat fungsi plasenta yang sudah tidak baik.

Cara pengukuran CTG hampir sama dengan doppler hanya pada CTG yang ditempelkan 2 alat yang satu untuk mendeteksi DJJ yang satu untuk mendeteksi kontraksi, alat ini ditempelkan selama kurang lebih 10-15 menit

0

Merupakan metode pengamatan jantung dan bagiannya berdasarkan pantulan suara dengan frekwensi tinggi.Alat ini berfungsi

  • Metode pemeriksaan ini dapat memberikan gambaran struktural anatomi jantung dan pembuluh besar, berperan dalam diagnosa kelainan jantung bawaan.
  • Mendeteksi struktur anatomi katup ( kekakuan, pembukaan /penutupan, tebalnya, geraknya, perlekatan ).
  • Mengetahui ukuran ruang - ruang jantung.
  • Menilai kemampuan gerak otot -otot dinding jantung akibat penyempitan pembuluh koroner.
  • Menilai fungsi jantung.
  • Melihat massa tumor seperti trombus, vegetasi atau cairan perikad.
0

Pelepasan retina yang berat atau berkomplikasi tertentu dapat memerlukan suatu operasi yang lebih sulit yang disebut suatu vitrectomy. Pelepasan-pelepasan ini termasuk yang disebabkan oleh penumbuhan yang abnormal dari pembuluh-pembuluh darah pada retina atau di dalam vitreous, seperti yang terjadi pada diabetes yang telah lanjut.

Vitrectomy juga digunakan dengan robekan-robekan retina yang besar, vitreous hemorrhage (darah didalam rongga vitreous yang mengaburkan pandangan ahli bedah pada retina), penarikan yang ekstensif pada retinal detachments (penarikan dari jaringan parut), membranes (extra tissue) pada retina, atau infeksi-infeksi berat pada mata (endophthalmitis). Operasi Vitrectomy dilaksanakan dirumah sakit dibawah pembiusan umum atau lokal. Pembuka-pembuka (openings) kecil dibuat melalui sclera untuk mengizinkan memposisikan suatu lampu fiberoptik (fiberoptic light), sebuah sumber pemotong, dan sebuah gunting tang yang lembut.

Vitreous gel dari mata diangkat dan digantikan dengan gas untuk mengisi mata dan mereposisi retina. Gas akhirnya diserap dan digantikan oleh cairan alamiah mata sendiri. Suatu scleral buckle biasanya juga dilaksanakan dengan vitrectomy.

0

Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata yang menyebabkan gangguan penglihatan. Katarak umumnya merupakan proses penuaan. Paparan sinar ultraviolet jangka panjang, penggunaan obat-obatan dan penyakit tertentu seperti diabetes juga dapat mempercepat timbulnya katarak. Katarak juga dapat terjadi pada saat lahir atau trauma pada mata.

Beberapa gejala umum Katarak antara lain:

  • Pandangan kabur yang tidak dapat dikoreksi dengan kacamata atau     ukuran kacamata yang sering berubah.
  • Warna-warna tampak kusam.
  • Susah melihat di tempat yang terang akibat silau.
  • Kesulitan saat membaca atau mengemudi di malam hari.

Di Rumah Sakit Islam dokter spesialis mata melakukan operasi katarak dengan teknik terkini, mesin dan alat-alat tercanggih, sehingga operasi katarak saat ini lebih aman dan nyaman.  Lebih dari 95% operasi katarak di RSI menggunakan teknik Fakoemulsifikasi (Phaco-emulsification).

Fako-emulsifikasi adalah teknik operasi katarak yang paling canggih saat ini, menggunakan irisan yang sangat kecil (kurang dari 3mm) pada sisi kornea. Alat fakoemulsifikasi digunakan untuk melunakkan (emulsifikasi) dan mengeluarkan lensa katarak pada saat yang bersamaan. Setelah itu, lensa intra-okuler (IOL) yang dapat dilipat dimasukkan ke dalam mata. Operasi selesai tanpa memerlukan jahitan. Waktu operasi biasanya kurang dari 30 menit.

Di Rumah Sakit Islam juga sudah tersedia mesin Fakoemulsifikasi Ozil yang membuat operasi menjadi lebih mudah dan cepat.

Dengan teknik operasi modern, Anda tidak perlu menginap di rumah sakit dan dapat segera kembali beraktifitas.

0

Pemeriksaan spirometry  dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut spirometer. Alat ini dipakai untuk memeriksa salah satu fungsi paru, yaitu ventilasi. Analog dengan  tekanan darah yang diukur dengan tensimeter, maka fungsi paru diukur dengan spirometry.

Sebagaimana dengan pengukuran lainnya pekerjaan ini banyak memerlukan ketelitian, mulai dari: alatnya sendiri, yang memeriksa, yang diperiksa, standar nasional, perhitungan dan lain-lainnya

Pemeriksaan spirometri  digunakan untuk mengetahui adanya gangguan di paru-paru dan saluran pernapasan. Alat ini sekaligus digunakan untuk mengukur fungsi paru.

Pasien yang dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ini antara lain: pasien yang mengeluh sesak napas, pemeriksaan berkala bagi pekerja pabrik, pederita PPOK, penyandang asma, dan perokok.

0

Pemeriksaan bronkhoskopi dilakukan dengan memasukkan bronkhoskop ke dalam trakhea dan bronkhi. Dengan menggunakan bronkoskop yang kaku atau lentur, laring, trakhea, dan bronkhi dapat diamati. Pemeriksaan diagnostik bronkoskopi termasuk pengamatan cabang trakheobronkhial, terhadap abnormalitas, biopsi jaringan, dan aspirasi sputum untuk bahan pemeriksaan. Bronkhoskopi digunakan untuk membantu dalam mendiagnosis kanker paru.

Bronkhoskopi mungkin dilakukan untuk tujuan diagnostik atau tujuan terapeutik. Tujuan diagnostik mencakup pemeriksaan jaringan, evaluasi lanjut tumor untuk memungkinkan bedah reseksi, pengumpulan spesimen jaringan untuk keperluan diagnosa, dan evaluasi tempat perdarahan. Sementara bronkhoskopi terapeutik dilakukan untuk tujuan mengangkat benda asing, mengangkat sekresi yang kental dan banyak, pengobatan atelektasis pascaoperatif, dan menghancurkan dan mengangkat lesi.

Perawatan praprosedur

Jelaskan prosedur pada klien dan keluarga dan dapatkan izin tindakan dari klien. Instruksikan klien untuk tidak makan dan minum 6 jam sebelum pemeriksaan. Informasikan pada klien bahwa tenggoroknya mungkin akan sakit setelah bronkhoskopi, dan mungkin terjadi kesulitan menelan pada awal setelah pemeriksaan. Klien diberikan anestesi lokal dan sedasi intravena untuk menekan refleks batuk, dan menghilangkan ansietas. Pemeriksaan membutuhkan waktu 30 sampai 45 menit. Selama prosedur klien berbaring terletang dengan kepala hiperekstensi. Perawat memantau tanda vital, berbicara pada atau menenangkan klien, dan membantu dokter sesuai kebutuhan.

Perawatan pascaprosedur

Setelah prosedur, tanda vital dipantau per protokol institusi. Amati klien terhadap tanda distres pernapasan, termasuk dispnea, perubahan frekuensi pernapasan, peng-gunaan otot aksesori pernapasan, dan perubahan bunyi napas. Tidak ada pemberian apapun melalui mulut sampai refleks batuk dan menelan kembali pulih, yang biasanya sekitar 1 sampai 2 jam setelah prosedur. Bila klien sudah dapat menelan, berikan sehirup air. Bunyi napas dipantau selama 24 jam. Adanya bunyi napas tambahan atau asimetris harus dilaporkan pada dokter. Dapat terjadi pneumotoraks setelah bron¬khoskopi.

Halaman 44 dari 62

Pendaftaran Rawat Jalan

Promo Layanan. *baca syarat dan ketentuan berlaku
  • Pelayanan kesehatan yang islami, profesional dan bermutu dengan tetap peduli pada kaum dhu’afa. Mampu memimpin pengembangan Rumah Sakit Islam lainnya.…
    RS Islam Jakarta Cempaka Putih
Rekanan RS Islam Jakarta Cempaka Putih #Asuransi #BUMN #BUMD #Perusahaan

Terakreditasi Nomor. LARSI/SERTIFIKAT/096/02/2023

Lulus Tingkat Paripurna      

Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih

  • Jl. Cemp. Putih Tengah I No.1, RT.11/RW.5, Cempaka Putih Timur, Kecamatan Cempaka Putih, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 10510
  • +6221 4280 1567
  • +6221 425 0451
  • rsijpusat@rsi.co.id

Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Khusus BPJS

Pendaftaran Rawat Jalan Pasien Umum, Jaminan Perusahaan & Asuransi

  • +6221 425 0451 ext. 6508

Visitors

© 2018-2024. Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih