Stroke adalah kehilangan fungsi otak fokal/global yang di akibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak karena sumbatan atau perdarahan.
Masalah kesehatan yang timbul akibat stroke sangat bervariasi, tergantung kepada luasnya daerah otak yang mengalami nekrose atau kematian jaringan dan lokasi yang terkena, gangguan yang sering terjadi adalah gangguan mobilisasi,gangguan penglihatan, gangguan bicara,perubahan emosi dan gangguan lain sesuai lokasi otak yang mengalami nekrose.
Salah satu gangguan akibat stroke dapat terjadi Demensia/kepikunan dimana pada penderita demensia dapat mengalami gejala perubahan kepribadian dan tingkah laku sehingga dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari..
Pada tahap lanjut demensia memunculkan perubahan tingkah laku yang semakin mengkhawatirkan, sehingga perlu sekali bagi keluarga memahami dengan baik perubahan tingkah laku yang dialami oleh Lansia penderita demensia. Pemahaman perubahan tingkah laku pada demensia dapat memunculkan sikap empati yang sangat dibutuhkan oleh para anggota keluarga yang harus dengan sabar merawat mereka.
Ada 10 gejala umum Demensia yang harus di kenali yaitu :
Keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam perawatan lansia penderita demensia yang tinggal di rumah. Hidup bersama dengan penderita demensia bukan hal yang mudah, tapi perlu kesiapan khusus baik secara mental maupun lingkungan sekitar. Keluarga tidak berarti harus membantu semua kebutuhan harian Lansia, sehingga Lansia cenderung diam dan bergantung pada lingkungan. Seluruh anggota keluargapun diharapkan aktif dalam membantu Lansia agar dapat seoptimal mungkin melakukan aktifitas sehari-harinya secara mandiri dengan aman. Melakukan aktivitas sehari-hari secara rutin sebagaimana pada umumnya Lansia tanpa demensia dapat mengurangi depresi yang dialami Lansia penderita demensia. Kesabaran adalah sebuah tuntutan dalam merawat anggota keluarga yang menderita demensia tanamkanlah dalam hati bahwa penderita demensia tidak mengetahui apa yang terjadi pada dirinya. Merekapun berusaha dengan keras untuk melawan gejala yang muncul akibat demensia.
Saling menguatkan sesama anggota keluarga dan selalu meluangkan waktu untuk diri sendiri beristirahat dan bersosialisasi dengan teman-teman lain dapat menghindarkan stress yang dapat dialami oleh anggota keluarga yang merawat Lansia dengan demensia.
Hal yang dapat kita lakukan untuk menurunkan resiko terjadinya demensia diantaranya adalah menjaga ketajaman daya ingat dan senantiasa mengoptimalkan fungsi otak, seperti :
4. Mengurangi stress dalam pekerjaan dan berusaha untuk tetap relaks dalam kehidupan sehari-hari dapat membuat otak kita tetap sehat.
Di mulai pada tahun 1987 atau tepatnya 31 Mei 1987 WHO, sebagai badan kesehatan dunia menetapkan hari tersebut sebagai Hari Tanpa Tembakau Sedunia, tetapi kita lebih mengenalnya sebagai Hari Anti Merokok. WHO mencanangkan kampanye Anti Tembakau ini karena peringatan akan bahaya tembakau bagi kesehatan di seluruh dunia itu dinyatakan dalam bentuk penetapan sebagai Hari Tanpa Tembakau Sedunia, dan dari berbagai penelitian terkait dengan perbandingan manfaat dari merokok sangat tidak sebanding dengan dampak negatif terhadap kesehatan.
Tembakau merupakan tanaman yang dapat menimbulkan rasa ketergantungan, sulit sekali untuk ditanggulangi dan sudah menjadi epidemi secara global yang dapat menyebabkan kecacatan, penyakit, produktivitas menurun dan kematian. Pada tembakau mengandung kurang lebih 4000 elemen dan setidaknya 200 diantaranya berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada tembakau adalah tar, nikotin dan CO, selain itu mengandung zat karsinogenik dan zat zat beracun lainnya pada batang rokok.
Pengaruh konsumsi tembakau pada status kesehatan, menyebabkan serangan jantung, stroke pada otak, COPD pada paru paru, penyakit kanker, penyakit susunan saraf pusat, kelainan pada bayi, Impotensi, Interaksi dengan obat obatan dll. Menurut WHO (World Health Organization), tembakau membunuh sekitar enam juta orang setiap tahunnya, tak hanya bagi perokok aktif, tetapi juga mereka yang terpaksa mengisap asap rokok karena berada di dekat para perokok, yang kita kenal sebagai perokok pasif
Kenyataan yang ada tentang bahaya tembakau adalah bahwa :
Dengan adanya kenyataan diatas kita perlu mengingatkan akan bahaya yang ditimbulkan akibat tembakau yang perlu kita waspadai secara bersama sama dan terus menerus, dan inilah yang memunculkan gagasan Hari Tanpa Tembakau Sedunia itu Oleh sebab itu, motto yang paling ampuh adalah “Jangan coba-coba mulai merokok”.
Hari Anak sedunia merupakan hari yang istimewa karena Anak adalah investasi orang tua dan masa depan bangsa. Perayaan ini bertujuan untuk menghormati hak-hak anak di seluruh dunia Masalah dan problem yang dihadapi anak-anak harus menjadi perhatian kita semua .
Kita harus mempersiapkan anak dan remaja kita dalam menghadapi dan mengatasi masalah-masalah yang mungkin terjadi.
Sebagai orang tua kita harus Mengajarkan bagaimana bertanggung jawab, mengatasi dilema dalam pertumbuhan fisik dan psikis mereka atau mengelola hambatan dalam bersosialisasi.
Banyak orang tua juga sering menggunakan kunci pintu keberhasilan mereka untuk membuka pintu-pintu kesempatan bagi anak-anak mereka, mereka berfikir bahwa pengalaman dan pengetahuan mereka akan mampu menyelamatkan anak-anak dari masalah.
Untuk mengetahui apakah anak bermasalah atau tidak, para pendidik (orang tua, guru, orang dewasa disekitar anak) perlu memahami tahapan perkembangan anak dalam segala aspek. Pemahaman tersebut dapat membantu menganalisis dan mengelompokkan anak pada kategori bermasalah atau tidak.
Untuk tahu apakah anak tersebut bermasalah maka pendidik harus memperhatikan kekhasan perilaku anak. Berikut ini pertanyaan yang dapat mengidentifikasi apakah anak tersebut bermasalah atau tidak.
Jika semua pertanyaan tersebut dijawab ”ya”
Maka besar kemungkinan anak tersebut bermasalah. Respon pendidik dalam menghadapi anak yang bermasalah :
Menggunakan saat-saat emosional sebagai saat untuk mendengarkan anak, berempati dengan kata-kata yang menyejukkan, menolong anak memberi nama emosi yang sedang dirasakan, menentukan batas-batas dan mengajarkan ungkapan emosi yang dapat diterima, dan mengajarkan anak untuk terampil dalam menyelesaikan masalah.
Pemandangan yang menunjukkan banyaknya orang disekitar kita yang merokok, mungkin merupakan sesuatu yang biasa. Yang mengkhawatirkan saat ini adalah makin bertambahnya perokok yang berusia masih berusia muda, hal ini berdampak pada kesehatan mereka karena telah terpapar racun yang terdapat dalam rokok sejak dini. Dampak lain yang mungkin timbul selain masalah kesehatan adalah masalah ekonomi dan kehidupan sosial di masa depan.
Perilaku merokok ini tidak serta merta dilakukan oleh anak-anak di usia dini, berbagai faktor ikut bertanggung jawab terjadinya keadaan ini, salah satunya yaitu begitu banyaknya perokok dewasa yang merokok di depan mata mereka, sehingga menimbulkan keinginan yang sama walaupun mungkin tidak dilakukan di saat itu. Sesuai dengan hakikatnya, anak-anak akan meniru perilaku orang-orang yang ada disekitarnya.
Sebagai seorang yang peduli pada kesehatan sudah sepatutnya kita tidak hanya diam melihat keadaan ini, membiarkan semua ini terjadi hanya akan semakin memperburuk keadaan generasi kita nantinya. Beberapa hal yang bisa kita lakukan adalah:
Tidak merokok di sembarang tempat
Perhatikan lingkungan sekitar kalau memang harus merokok, hindari merokok di tempat-tempat yang mungkin saja di lihat oleh anak-anak terutama di rumah dan tempat-tempat umum lain seperti taman bermain atau di lingkungan pendidikan. Ini dapat mencegah anak-anak melihat perilaku yang kemungkinan besar akan ditirunya saat dewasa bahkan di usia muda
Tidak menyuruh anak untuk membeli rokok
Memang terdengar tidak penting, tetapi dengan menyuruh anak membeli rokok, sedikit banyak akan membuat anak ‘mengenal’ rokok sehingga suatu saat akan mencoba menghisapnya sendiri
Hati-hati menyimpan rokok
Bagi perokok yang mempunyai anak di rumah, usahakan untuk selalu menyembunyikan rokok dari pandangan mata anak-anak. Dengan melihat adanya rokok di tempat-tempat tertentu di rumah dapat juga menanamkan memori di kepala mereka tentang rokok dan kemungkinan akan mencobanya di waktu nanti
Tidak merokok
Yang terbaik adalah tidak merokok atau hentikan merokok bila Anda perokok. Cari selalu jalan untuk menghentikan kecanduan terhadap rokok. Menjadi contoh yang baik dengan tidak merokok sama sekali akan lebih baik daripada harus menjadi perokok secara sembunyi-sembunyi.
Donor darah adalah proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela untuk disimpan di bank darah untuk kemudian dipakai oleh orang lain yang membutuhkan dengan cara transfusi darah.
Donor darah tidak hanya berarti memberikan darah saja tetapi juga mendapatkan berbagai manfaat untuk diri sendiri, antara lain:
Syarat Donor Darah
Setelah persyaratan di atas telah dipenuhi, seseorang belum tentu bisa langsung menjadi pendonor, penderita penyakit-penyakit tertentu tidak dianjurkan untuk mendonorkan darahnya, antara lain:
Juga dengan kondisi-kondisi medis di bawah ini :
Hal-hal yang dilakukan saat melakukan donor :
Hal-hal yang dilakukan setelah melakukan donor :
Pada awal-awal kehidupan manusia, saat mulai belajar membalikkan tubuh, merangkak, berjalan, dan berlari, salah satu hal yang paling sering terjadi adalah terjatuh terutama jika sudah mulai bisa berjalan dan berlari. Namun tahukah Anda, bagi penderita hemofilia, jatuh merupakan suatu pantangan, apalagi sampai luka terbuka akan berakibat fatal bagi mereka, hal ini disebabkan karena darah yang keluar akan sulit berhenti. Jangankan luka, benturan pun bisa menimbulkan memar yang berlebihan. Demikian pula jika lidah tergigit dan berdarah, bisa bertahan hingga berjam-jam bahkan berhari-hari.
Hemofilia adalah gangguan pembekuan darah akibat kekurangan faktor pembeku darah yang disebabkan oleh kerusakan kromosom X. Darah pada penderita hemofilia tidak dapat membeku dengan sendirinya secara normal. Proses pembekuan darah berjalan amat lambat, tak seperti orang yang normal.
Tanda khas pada anak hemofilia adalah hemartrosis, yaitu perdarahan pada sendi-sendi besar (lutut, siku tangan, pergelangan kaki) yang terasa nyeri dan bengkak sehingga menyebabkan sendi tidak dapat digerakkan. Bisa muncul karena benturan ringan atau timbul sendiri. Selain itu sering timbul perdarahan di bawah kulit dan otot.
Hemofilia ringan gejalanya hanya berupa darah lama membeku setelah cabut gigi, operasi atau saat terluka. Hemofilia berat, 90% sudah dapat didiagnosis pada usia di bawah 1 tahun.
Laki-laki lebih banyak menderita hemofilia karena laki-laki memiliki kromosom XY, hemofilia terjadi akibat mutasi atau cacat genetik pada kromosom X (linked resesif), yang berarti diturunkan lewat gen X (ibu) yang mengenai anak laki-lakinya. Sedangkan perempuan hanya pembawa sifat (carrier). Namun bukan tak mungkin perempuan menderita hemofilia. Bisa saja, jika ayahnya seorang hemofilia dan ibunya carrier. Tetapi kasus ini jarang terjadi.
Diagnosa hemofilia ditegakkan berdasarkan riwayat biru pada kulit, perdarahan kulit dan sendi. Seringkali ditemukan saat anak khitan, dan perdarahan tak kunjung berhenti (minimal usia 5 tahun), saat anak imunisasi atau anak periksa darah. Baru sesudah itu dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengukur kadar faktor VIII dan IX. Dilanjutkan dengan pemeriksaan PT dan APPT. Anak yang kekurangan faktor pembekuan VIII disebut hemofilia A, sedangkan kekurangan faktor 9 dikelompokkan dalam hemofilia B. Hemofilia A merupakan jenis hemofilia terbanyak di dunia saat ini.
Tidak ada kesembuhan bagi hemofilia. Tanpa terapi sebagian anak hemofilia berat meninggal, tetapi dengan terapi tepat dapat menjamin anak tumbuh normal dan produktif di masa dewasa.
Selain menghindari trauma, beberapa obat tidak boleh dikonsumsi anak hemofila, terutama obat yang mempengaruhi kerja trombosit yang berfungsi membentuk sumbatan pada pembuluh darah, seperti asam salisilat, obat antiradang jenis nonsteroid, ataupun pengencer darah seperti heparin.
Sebaiknya penderita hemofilia mengenakan tanda khusus seperti gelang atau kalung yang menandakan bahwa ia menderita hemofilia. Hal ini penting dilakukan agar ketika terjadi kecelakaan atau kondisi darurat lainnya, personel medis dapat menentukan pertolongan khusus.
Hemofilia adalah penyakit yang tidak populer dan tidak mudah didiagnosis. Karena itulah para penderita hemofilia diharapkan mengenakan gelang atau kalung penanda hemofilia dan selalu membawa keterangan medis dirinya. Hal ini terkait dengan penanganan medis, jika penderita hemofilia terpaksa harus menjalani perawatan di rumah sakit atau mengalami kecelakaan. Yang paling penting, penderita hemofilia tidak boleh mendapat suntikan kedalam otot karena bisa menimbulkan luka atau pendarahan.
Penderita hemofilia juga harus rajin melakukan perawatan dan pemeriksaan kesehatan gigi dan gusi secara rutin. Untuk pemeriksaan gigi dan khusus, minimal setengah tahun sekali, karena kalau giginya bermasalah semisalnya harus dicabut, tentunya dapat menimbulkan perdarahan.
Mengonsumsi makanan atau minuman yang sehat dan menjaga berat tubuh agar tidak berlebihan. Karena berat badan berlebih dapat mengakibatkan perdarahan pada sendi-sendi di bagian kaki terutama pada kasus hemofilia berat.
Penderita hemofilia harus menghindari penggunaan aspirin karena dapat meningkatkan perdarahan dan tidak boleh sembarang mengonsumsi obat-obatan, semua obat-obatan harus sesuai dengan rekomendasi dari dokter.
Olahraga secara teratur untuk menjaga otot dan sendi tetap kuat dan untuk kesehatan tubuh. Kondisi fisik yang baik dapat mengurangi jumlah masa perdarahan. Jadi penderita hemofilia tidak dapat beraktifitas dan menjalani hidup layaknya orang normal.
Istilah autis tentu sudah sering kita dengar tetapi banyak yang tidak mengetahui tentang apa dan bagaimana mengenai penyakit. Autis adalah gangguan perkembangan yang sangat kompleks pada anak, yang gejalanya sudah timbul sebelum anak itu mencapai usia tiga tahun. Penyebab autisme adalah gangguan neurobiologis yang mempengaruhi fungsi otak sedemikian rupa sehingga anak tidak mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan dunia luar secara efektif.
Autisme merupakan cara berpikir yang dikendalikan oleh kebutuhan personal atau oleh diri sendiri, menanggapi dunia berdasarkan penglihatan dan harapan sendiri, dan menolak realitas, keasyikan ekstrem dengan pikiran dan fantasi sendiri.
Semua masalah perilaku anak autis menunjukkan 3 serangkai gangguan yaitu: kerusakan di bidang sosialisasi, imajinasi, dan komunikasi. Sifat khas pada anak autistik adalah:
Gejala yang sangat menonjol adalah sikap anak yang cenderung tidak mempedulikan lingkungan dan orang-orang di sekitarnya, seolah menolak berkomunikasi dan berinteraksi, serta seakan hidup dalam dunianya sendiri. Anak autistik juga mengalami kesulitan dalam memahami bahasa dan berkomunikasi secara verbal. Disamping itu seringkali anak autis seperti berputar-putar, mengepak-ngepakan tangan seperti sayap, berjalan berjinjit dan lain sebagainya.
Gejala autisme sangat bervariasi. Sebagian anak berperilaku hiperaktif dan agresif atau menyakiti diri, tapi ada pula yang pasif. Mereka cenderung sangat sulit mengendalikan emosinya dan sering tempertantrum /menangis dan mengamuk. Kadang-kadang mereka menangis, tertawa atau marah-marah tanpa sebab yang jelas.
Selain berbeda dalam jenis gejalanya, intensitas gejala autisme juga berbeda-beda, dari sangat ringan sampai sangat berat. Oleh karena banyaknya perbedaan-perbedaan tersebut di antara masing-masing individu, maka saat ini gangguan perkembangan ini lebih sering dikenal sebagai Autistic Spectrum Disorder (ASD) atau Gangguan Spektrum Autistik (GSA).
Autisme sejauh ini memang belum bisa disembuhkan, tetapi masih dapat diterapi. Menyembuhkan berarti “memulihkan kesehatan, kondisi semula, normalitas”. Dari segi medis, tidak ada obat untuk menyembuhkan gangguan fungsi otak yang menyebabkan autisme. Dengan intervensi yang tepat, perilaku-perilaku yang tak diharapkan dari pengidap autisme dapat dirubah. Namun, sebagian besar individu autistik dalam hidupnya akan tetap menampakkan gejala-gejala autisme pada tingkat tertentu.
Sebenarnya pada penanganan yang tepat, dini, intensif dan optimal, penyandang autisme bisa normal. Mereka masuk ke dalam mainstream yang berarti bisa sekolah di sekolah biasa, dapat berkembang dan mandiri di masyarakat, serta tidak tampak gejala sisa. Kemungkinan normal bagi pengidap autisme tergantung dari berat tidaknya gangguan yang ada.
Mengenali gejala autis sejak dini dapat membantu kemungkinan kembali normalnya penderita autis.
Dengan semakin meningkatnya perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang kesehatan, dimana berbagai penyebab kematian terutama kematian yang diakibatkan oleh penyakit infeksi telah ditemukan solusi pencegahannya, hal ini berdampak pada makin tingginya usia harapan hidup, artinya penduduk yang berusia lanjut semakin banyak. Di Indonesia, populasi lansia pada tahun 2000 (17,2 juta) meningkat 3 kali lebih besar dari pada tahun 1970 (5,3 juta). Pada tahun 2020 nanti, jumlah dan proporsi kelompok lansia di Indonesia diprediksi akan mencapai 28 juta jiwa dan 9,5%. Menurut WHO, dibandingkan dengan pertumbuhan penduduk berdasarkan kelompok usia lainnya, peningkatan proporsi jumlah lansia penduduk berusia lebih dari 60 tahun meningkat cukup cepat di berbagai negara sebagai hasil dari semakin panjangnya tingkat harapan hidup dan menurunnya angka kematian tadi.
Bertambahnya usia tidak akan menjadi masalah seandainya tidak diiringi dengan munculnya berbagai problema, baik berupa problem kesehatan maupun problem yang datang karena ketidakmampuan lansia untuk menolong diri sendiri dari segi ekonomi, sehingga banyak dari mereka yang memerlukan dukungan dari keluarga atau teman pada usia lanjut.
Melalui Peringatan Hari Kesehatan Dunia tanggal 7 April 2012 ini, dengan tema yang diambil: ’Menuju Tua: Sehat, Mandiri Dan Produktif’, WHO secara jelas hendak menarik perhatian penduduk dunia tentang pentingnya memperhatikan kesehatan kalangan lanjut usia. Perhatian yang tentu saja tidak hanya terkait dengan keluarnya perangkat aturan legal yang mengatur hak-hak dan kepentingan lansia, melainkan juga turunan-turunan aksi yang dibutuhkan untuk menjadikan lansia tetap bisa produktif dan menikmati hidup dengan pelayanan yang maksimal.
Menjadi tua itu pasti, tetapi menjadi tua dan tetap sehat itu adalah pilihan. Dengan melakukan berbagai gaya hidup sehat sejak dini, merupakan hal yang dapat dipilih agar dapat selalu sehat saat usia tua nanti. Menghindari makanan ‘sampah’ atau cepat saji dan memilih makanan yang sehat dan bergizi seimbang, tidak merokok dan mengkonsumsi alhohol, berolahraga secara teratur, tidur atau istirahat yang cukup, kelola stress dengan baik, membina hubungan baik dengan keluarga dan sahabat, serta memeriksakan kesehatan secara teratur. Penting juga untuk membiasakan diri menabung dan segera memilih hobby yang bisa dilanjutkan saat sudah memiliki banyak waktu luang di usia lanjut nanti, bila perlu, pilih hobby yang bisa memberikan penghasilan tambahan sehingga tidak perlu menggantungkan diri kepada orang lain untuk masalah ekonomi. Hal-hal tersebut merupakan perilaku positif yang bisa dilakukan agar tetap sehat, mandiri, dan produktif di usia tua nanti.
Jika seseorang didiagnosa mempunyai penyakit TB, hal pertama yang harus dilakukan adalah mencegah agar kuman yang ada pada cairan mulutnya/ludah atau yang dikenal dengan dengan istilah droplet tidak menyebar ke orang lain. Penderita TB aktif dinyatakan dapat menularkan penyakitnya bila tidak mendapat pengobatan dengan obat anti TB, namun bila penderita sudah meminum obat selama 2 minggu dengan pengobatan yang benar dan tepat, maka kuman TB akan mati, meski demikian penderita harus tetap meminum obatnya selama 6 sampai 9 bulan.
Berikut beberapa tips untuk mencegah penularan penyakit TB kepada orang lain:
TB dapat disembuhkan, meski demikian lebih penting lagi bila kita mencegah penularannya dibandingkan harus mengobatinya.
Sering kita mendengar bahwa wanita hamil dan menyusui adalah wanita yang istimewa, karena memang tidak semua wanita bisa mengalaminya. Karena istimewa lah maka ada berbagai perlakuan berbeda pada wanita hamil dan menyusui.
Berikut beberapa hal yang sebaiknya dilakukan oleh wanita hamil dan menyusui agar bayi yang lahir dan dibesarkannya bisa menjadi anak yang memiliki kesehatan yang prima.
Jika Anda termasuk seseorang yang mempunyai kebiasaan malas minum air putih, baik karena takut harus buang air kecil atau memang tidak terbiasa, maka kebiasaan tersebut harus segera dirubah. Seseorang yang sedikit mengkonsumsi air putih sangat mungkin terserang dehidrasi berat yang akan berefek pada kondisi kesehatannya. Karena adanya penurunan volume dan aliran urine, kurangnya frekuensi berkemih, juga adanya gangguan fungsi ginjal, efek yang paling sering muncul adalah konstipasi, batu pada saluran kemih, infeksi saluran kemih.
Air merupakan zat gizi esensial untuk hidup sehat dan aktif. Dalam sehari, tubuh seorang yang sehat membutuhkan air minimal 2 liter untuk mengatur proses kehidupan. Air berfungsi sebagai zat pembangun, sebagai pelarut, sebagai pengangkut zat gizi, dan zat buangan, pengatur suhu tubuh, sebagai pelumas, dan penahan guncangan. Dengan alasan tersebut, dapat dipastikan akan adanya berbagai gangguan kesehatan yang terjadi bila tubuh kekurangan cairan. Dehidrasi atau kekurangan cairan akan mengganggu metabolisme tubuh.
Dalam setiap aktivitas yang kita lakukan akan menyebabkan keluarnya cairan dari dalam tubuh. Cairan tubuh keluar melalui urine, keringat, uap pernafasan, ludah, dan tinja, hingga hidrasi terus-menerus sangat diperlukan untuk mencegah kekurangan cairan. Sebuah penelitian membuktikan bahwa kekurangan air tubuh sekitar 1 % berat badan atau sekitar 2 gelas bagi remaja dan orang dewasa akan menimbulkan gangguan mood, bibir kering, sakit kepala, dan suhu tubuh meningkat. Untuk kondisi yang lebih lanjut, dehidrasi dapat menurunkan konsentrasi berfikir, menurunkan stamina, serta gangguan kesehatan lain.
Selain jumlah cairan yang dikonsumsi dalam sehari perlu juga diperhatikan kualitas dan jenis cairannya. Sampai saat ini, air putih sudah terbukti lebih baik dikonsumsi dibanding air berwarna apalagi bersoda. Air bersoda bahkan akan membuat tubuh mengeluarkan cairan lebih banyak melalui berkemih sehingga tubuh akan lebih banyak lagi kehilangan cairan. Perhatikan juga untuk memilih air yang sudah matang yang dimasak dari sumber air yang sudah diyakini kebersihannya.
Walaupun tidak terlalu terdengar, ternyata penyakit kusta masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia, bahkan pada tahun 2010 Indonesia berada di urutan nomor 3 di dunia sebagai penyandang penyakit kusta terbanyak setelah India dan Brazil, dengan jumlah kasus baru sebanyak 17.012, prevalensi 19.785, dan jumlah kecacatan tingkat 2 di antara penderita baru sebanyak 1822 orang (10.71%).
Penyakit kusta atau lepra (leprosy) atau disebut juga Morbus Hansen, adalah sebuah penyakit infeksi menular kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae, yang menyerang kulit, saraf tepi, dan jaringan tubuh lainnya. Pada penderita kusta, kecacatan terjadi sebelum pengobatan, saat pengobatan, dan setelah pengobatan, risiko cacat tersebut menurun secara bertahap setelah tiga tahun berikutnya. Selain itu, kecacatan dapat terjadi akibat reaksi atau sebagai dampak lanjutan dari kecacatan permanen yang tidak di rawat dengan baik.
Penemuan kasus kusta baru menemui hambatan karena adanya penolakan yang dilakukan tidak saja oleh masyarakat tetapi juga oleh petugas kesehatan. Penolakan ini juga menghambat pengobatan serta penanganan medis yang dibutuhkan oleh penderita maupun orang yang pernah mengalami kusta. Karena itulah, dibutuhkan komitmen kuat dari tenaga medis dalam menangani penyakit kusta secara medik maupun dalam memberikan informasi dan edukasi penyakit kusta kepada masyarakat
Meskipun cara penularannya yang pasti belum diketahui dengan jelas, penularan di dalam rumah tangga dan kontak/hubungan dekat dalam waktu yang lama tampaknya sangat berperan dalam penularan kusta.
Cara-cara penularan penyakit kusta sampai saat ini masih merupakan tanda tanya. Yang diketahui hanya pintu keluar kuman kusta dari tubuh penderita, yakni selaput lendir hidung. Tetapi pada umumnya penularan penyakit kusta sebagai berikut:
Tanda-tanda seseorang menderita penyakit kusta antara lain, kulit mengalami bercak putih, merah, ada bagian tubuh tidak berkeringat, rasa kesemutan pada anggota badan atau bagian raut muka, dan mati rasa karena kerusakan saraf tepi. Gejalanya memang tidak selalu tampak. Justru sebaiknya waspada jika ada anggota keluarga yang menderita luka tak kunjung sembuh dalam jangka waktu lama. Juga bila luka ditekan dengan jari tidak terasa sakit.
Kelompok yang berisiko tinggi terkena kusta adalah yang tinggal di daerah endemik dengan kondisi yang buruk seperti tempat tidur yang tidak memadai, air yang tidak bersih, asupan gizi yang buruk, dan adanya penyertaan penyakit lain seperti HIV yang dapat menekan sistem imun. Pria memiliki tingkat terkena kusta dua kali lebih tinggi dari wanita.
Ada 2 tipe penyakit kusta, tipe Pausi Bacillary atau disebut juga kusta kering yaitu jika ada bercak keputihan seperti panu dan mati rasa atau kurang merasa, permukaan bercak kering dan kasar serta tidak berkeringat, tidak tumbuh rambut/bulu, bercak pada kulit antara 1-5 tempat. Ada kerusakan saraf tepi pada satu tempat, hasil pemeriksaan bakteriologis negatif (-), tipe kusta ini tidak menular.
Yang kedua, kusta tipe Multi Bacillary atau disebut juga kusta basah yaitu jika bercak putih kemerahan yang tersebar satu-satu atau merata diseluruh kulit badan, terjadi penebalan, dan pembengkakan pada bercak, bercak pada kulit lebih dari 5 tempat, kerusakan banyak saraf tepi dan hasil pemeriksaan bakteriologi positif (+). Tipe seperti ini sangat mudah menular.
Tanda-tanda penyakit kusta bermacam-macam, tergantung dari tingkat atau tipe dari penyakit tersebut. Secara umum, tanda-tanda penyakit kusta adalah :
Hingga saat ini belum ada vaksinasi untuk mencegah penyakit kusta. Faktor pengobatan merupakan faktor penting agar kusta dapat disembuhkan dan untuk pencegahan agar tidak terjadi penularan.
Pengobatan kepada penderita kusta merupakan salah satu cara pemutusan mata rantai penularan. Kuman kusta diluar tubuh manusia dapat hidup 24-48 jam sampai 7 hari, ini tergantung dari suhu dan cuaca diluar tubuh manusia tersebut. Makin panas cuaca makin cepat kuman kusta mati. Dalam hal ini sangat penting untuk mengusahakan agar sinar matahari masuk ke dalam rumah dan menghindari adanya tempat-tempat yang lembab.
Beberapa hal penting tentang penyakit kusta ini adalah:
Penanggulangan penyakit kusta telah banyak dilakukan dimana-mana dengan maksud mengembalikan penderita kusta menjadi manusia yang berguna, mandiri, produktif dan percaya diri. Metode penanggulangan ini terdiri dari metode rehabilitasi yang terdiri dari rehabilitasi medis, rehabilitasi sosial, rehabilitasi karya dan metode pemasyarakatan yang merupakan tujuan akhir dari rehabilitasi, dimana penderita dan masyarakat membaur sehingga tidak ada kelompok tersendiri. Ketiga metode tersebut merupakan suatu sistem yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan.
Di Indonesia, upaya yang dilakukan untuk pemberantasan penyakit kusta melalui :
© 2018-2024. Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih
Admin
Keluhan, Kritik dan Saran
Sorry, I'm offline at the moment. I'll be back online in the next 6 hours 50 minutes
20:00Informasi
Medical Check Up
Sorry, I'm offline at the moment. I'll be back online in the next 6 hours 50 minutes
20:00Pendaftaran Rawat Jalan
Khusus Pasien BPJS
Sorry, I'm offline at the moment. I'll be back online in the next 6 hours 50 minutes
20:00Pendaftaran Rawat Jalan
Pribadi, Asuransi, dan Perusahaan
Sorry, I'm offline at the moment. I'll be back online in the next 6 hours 50 minutes
20:00