Dengan bergantinya tahun berarti bertambah umur kita. Sesuai dengan yang telah digariskan, semakin banyak umur seseorang akan semakin rentan atau berisiko terhadap penyakit tertentu, hal ini tidak bisa dihindari, karena secara fisiologis memang terjadi penurunan berbagai fungsi tubuh seiring bertambahnya usia. Namun, menjadi tua tidak selalu harus menjadi lemah, kita berhak untuk selalu sehat dan produktif walaupun di usia lanjut.
Bertambah tua memang sudah pasti tapi apakah akan selalu sehat?, itu yang tidak pasti. Status kesehatan di masa tua akan sangat dipengaruhi oleh perilaku kita di usia muda. Bila di usia muda tidak melakukan berbagai anjuran untuk hidup sehat, kemungkinan besar akan berefek kurang baik di masa tua nanti, sebaliknya dengan gaya hidup sehat sejak dini, tidak hanya sehat saat usia muda tetapi dimasa tua nanti juga akan tetap sehat dan produktif.
Apa saja yang harus dilakukan saat usia muda agar tetap sehat sepanjang masa?, simak penjelasan berikut:
1. Konsumsi makanan
Tubuh manusia membutuhkan asupan vitamin dan mineral yang cukup, dengan 5 porsi buah dan sayuran perharinya, kebutuhan tersebut dapat terpenuhi. Sayuran dan buah adalah sumber terbaik antioksidan yang dapat mencegah seseorang dari serangan jantung dan kanker. Serat yang terkandung di dalamnya juga penting untuk pencernaan. Konsumsi makanan yang sehat agar tubuh juga sehat.
2. Olahraga
Tubuh perlu bergerak dengan aktif, dalam hal ini berolahraga. Dengan berolahraga minimal 30 menit perhari dalam 5 hari, peredaran darah lancar dan badan menjadi tidak kaku serta sehat. Lakukan aktivitas ini sesuai dengan kemampuan masing-masing dalam artian tidak sekedar mengikuti keinginan orang lain. Konsultasikan dengan dokter bila memiliki penyakit tertentu sebelum berolahraga agar tidak memperberat penyakit yang di derita.
3. Minum 8 gelas perhari
Tubuh perlu cairan, fungsinya antara lain untuk kekebalan tubuh, pencernaan, kesehatan kulit dan membuang racun. Karena itulah, sangat bermanfaat jika ia minum lebih dari 8 air putih gelas perhari.
4. Batasi garam
Ada istilah – bagai sayur tanpa garam – yang bisa diartikan hambarnya masakan yang tidak diberi garam. Tubuh memang perlu garam, tapi tidak dalam jumlah yang berlebihan. Konsumsi yang berlebih justru berisiko terhadap tekanan darah dan dapat menyebabkan serangan jantung bahkan stroke. Dianjurkan untuk mengkonsumsi satu sendok teh garam perhari.
5. Batasi makan makanan manis berlemak
Makanan manis berlemak memang menjadi favorit sebagian besar orang, namun makanan ini efeknya dapat merusak gigi, menimbun lemak dalam tubuh hingga menyebabkan obesitas dan penyebab penyakit jantung serta diabetes. Karena itu jangan jadi kecanduan makanan yang terlalu manis dan berlemak. Makanlah sebagai selingan yang nikmat, bukan sebagai kebutuhan yang sangat sering dikonsumsi.
6. Cukup tidur
Tubuh perlu tidur untuk memulihkan tenaga. Yang baik ialah tidur selama 6-8 jam perhari. Tubuh yang lelah akan mempengaruhi daya kerja otak dan kegiatan normal harian. Karena itu usahakan untuk mendapat tidur yang cukup. Kalau perlu biasakan untuk tidur dan bangun di jam yang sama setiap harinya.
7. Stop merokok
Pernah mendengar bahwa terkandung lebih dari 4000 zat berbahaya bagi kesehatan dalam sebatang rokok?, merokok punya lebih dari 50 cara untuk memberi pengaruh negatif pada tubuh dan punya 20 cara untuk membunuh tubuh itu sendiri. 1 dari 2 perokok sangat rentan terhadap penyakit yang berhubungan dengan paru-paru. Belum lagi jika risiko kanker, impotensi, stroke dan penyakit lain ikut disebutkan. Karena itu berhentilah merusak diri sendiri dengan rokok
Setiap orang tidak menginginkan tinggal ditempat yang banyak sampahnya, selain bau yang menyengat, dampak dari sampah pun sulit untuk disepelekan. Apalagi kesadaran masyarakat yang masih tergolong rendah dalam mengurangi produksi sampah.
Sebenarnya masyarakat bisa ikut mengurangi dampak sampah dengan mengolah sampah dan mengubahnya menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat memiliki nilai ekonomis. Salah satunya dengan memanfaatkan sampah basah menjadi pupuk kompos cair. Dipasaran harga 1 liter pupuk cair bisa mencapai Rp. 50.000,-
Alat dan bahan
diameter 1 inch 2 buah.
diameter 1 inch 1 buah.
diameter 1 inch 1 buah.
Nb : Jika ada kesulitan cara membuat komposter dapat hubungi Ali Sie Kesling (Ext - 468)
Cara pengomposan dengan menggunakan komposter
1. Pilih sampah organik seperti sisa makanan, sisa sayuran, kulit buah, sisa ikan, dan daging agar terpisah dari sampah. Sampah berupa plastik, kardus bekas minyak, oli, beling, dan air sabun hams dipisahkan agar prosesnya berjalan dengan cepat.
2. Sampah yang berukuran besar seperti batang tanaman, sayuran daun, atau kulit buah yang keras sebaiknya dirajang terlebih dahulu agar perhbusukkannya sempurna. Selain itu, volume sampah yang tertampung juga semakin banyak.
3. Siapkan cairan bioaktifator boisca. Bioaktifator ini berfungsi untuk membantu mempercepat proses pembusukan. Tata cara penggunaannya sebagai berikut.
Ø Siapkan sprayer ukuran 1 liter.
Ø Isi sprayer dengan air. Sebaiknya gunakan air sumur karena tidak mengandung kaporit. Namun, jika ingin memakai air PAM, airPilih sampak organik seperti sisa makanan, sisa sayuran, kulit buah, sisa ikan, dan daging agar terpisah dari sampah tersebut harus diendapkan terlebih dahulu selama satu malam. Tujuannya agar kaporitnya menguap. Pasalnya, kaporit di dalam air bisa mematikan mikroba yang ada di dalam boisca.
Ø Tambahkan boisca ke dalam sprayer dengan perbandingan 1 liter air ditambah dengan 1—2 tutup botol boisca.
Ø Kocok-kocok sampai merata. Setelah itu, cairan siap digunakan.
4. Setelah sampahnya terkumpul dan dirajang, masukkan seluruhnya ke dalam kom-poster, lalu semprotkan boisca hingga merata ke seluruh sampah dan tutup rapat komposter.
5. Pada awal pemakaian, komposter baru bisa menghasilkan lindi atau kompos cair setelah dua minggu. Selanjutnya, pemanenan lindi dapat di-lakukan setiap 1—2 hari sekali.
Aplikasi pupuk cair
Lindi yang baru dipanen sebaiknya jangan langsung digunakan – tambahkan boisca sebanyak tutup botol boisca untuk 1-2 liter lindi lalu diamkan selama 2-3 hari agar bakteri yang berada didalamnya bisa berkembang dengan cepat.
Campuran 10 liter linda : 50 liter air cukup satu kali pemakaian pada demplot sayuran 10 x 10 cm.
Oleh : M. Ali Ayatullah, ST
Adakalanya pekerja di kantor mengalami serangan rasa kantuk atau lelah yang terjadi pada jam-jam kantor, yang kemungkinan disebabkan kurangnya waktu istirahat di malam hari atau energi tubuh yang belum cukup terisi, akibatnya konsentrasi dalam bekerja menjadi berkurang.
Untuk menghindari hal-hal tersebut dan supaya bisa selalu segar sepanjang hari di kantor, ada baiknya untuk menyimak beberapa hal di bawah ini:
1. Sarapan pagi
Sarapan dengan makanan yang kaya akan serat membuat seseorang menjadi lebih siaga. Sesuai namanya, sarapan tidak memerlukan porsi besar tetapi juga tidak sekedar mengganjal perut. Setangkup roti isi selai sesuai selera dan segelas jus tomat adalah salah satu contoh sarapan sehat sebagai pengantar kita untuk beraktifitas pagi hari.
2. Minum air putih
Otak kita mengandung 75% air sehingga tidak mengherankan bila terjadi dehidrasi ringan akan memengaruhi daya pikir seseorang. Sedikit saja kurang minum sampai kehilangan berat badan hingga 1-2% dapat membuat kita cepat lelah, susah berkonsentrasi dan kurangnya kewaspadaan. Bila dehidrasi lebih parah, biasanya orang akan mudah lupa dan bingung. Untuk itu sangat dianjurkan untuk minum minimal 8 gelas perhari atau 2 liter perhari agar tetap segar saat bekerja di kantor.
3. Makan siang
Saat jeda istirahat kantor jangan pernah lewatkan kegiatan ini, tubuh sangat memerlukan tenaga tambahan untuk bisa tetap aktif sampai saat nanti jam selesai kantor. Berbeda dengan sarapan, porsi makan siang akan lebih banyak baik jenis maupun jumlahnya, namun selalu usahakan untuk memperhatikan makanan yang sehat bagi tubuh kita. Bagi seseorang yang memiliki penyakit tertentu, sesuaikan diet seperti yang telah dianjurkan.
4. Berjalan
Sempatkan berjalan-jalan selama jam kantor, minimal 5-10 menit untuk relaksasi. Bila hanya duduk seharian akan membuat tubuh terasa kaku juga mengakibatkan berkurangnya konsentrasi. Setelah berjalan-jalan pikiran akan lebih jernih dan percaya diri.
Pernah mendengar istilah vertigo?, vertigo adalah sakit kepala dimana penderitanya merasa seakan disekelilingnya berputar-putar. Perasaan ini biasanya disertai rasa sakit di kepala, mual, dan kehilangan keseimbangan. Kebanyakan penyebab vertigo adalah ketegangan kepala yang sangat berlebihan, misalnya pada orang yang memiliki aktifitas tinggi, bekerja dalam tekanan atau sedang di kejar deadline. Penyebab lainnya adalah adanya kanker/tumor di otak. Perlu di perhatikan kemungkinan adanya riwayat di masa lalunya pernah jatuh dibagian kepala, yang bisa saja memicu terjadinya tumor di bagian kepala. Keadaan lingkungan sekitar juga terkadang bisa menyebabkan vertigo seperti mabuk laut atau mabuk darat.
Gejala vertigo diantaranya rasa sakit dikepala disertai rasa berputar, baik dirinya maupun benda-benda yang ada disekitar penderita. Keluhan ini sering terjadi ketika penderita bangun dari duduk atau bangun dari tidur, juga dirasakan saat menoleh ke samping.
Bagi penderita yang telah memiliki penyakit vertigo, ada baiknya menyimak beberapa tips berikut ini agar dapat terhindar dari serangannya:
1. Hindari serangan vertigo dengan :
2. Pola hidup sehat dengan mengurangi makanan dan minuman mengandung alkohol, tidak merokok, minuman berkafein, dan makanan berminyak
3. Hindari makanan yang dapat merangsang alergi karena dapat menyebabkan terkumpulnya cairan dalam telinga dalam dan gejalanya mirip dengan sindrom meniere yaitu kerusakan telinga bagian dalam yang berakibat pada gangguan pendengaran dan keseimbangan, yang bisa memicu serangan vertigo
Hasil penelitian menyebutkan ada hubungan erat antara soft drink dengan kelebihan kalori. Seseorang yang memiliki hobi makan diluar rumah akan memiliki kecenderungan memilih soft drink/minuman ringan sebagai pemuas dahaga dibanding memilih air putih seperti saat makan di rumah di rumah, ditambah lagi apabila baru saja masuk ke ruangan dimana saat itu di luar matahari sedang bersinar dengan teriknya, segelas minuman bersoda sering menjadi favorit.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mereka yang hobi mengkonsumsi soft drink akan lebih cepat mengalami kelebihan berat badan, berdasarkan analisa terhadap 88 studi tentang konsumsi minuman bersoda. Penelitian menunjukkan, pada hari seseorang meminum soft drink, ditemui jumlah kalori yang berlebih dibandingkan pada hari ia tak mengkonsumsinya.
Pada dasarnya, minuman ringan diartikan sebagai minuman berkarbonasi. Karbonasi adalah proses penginjeksian gas-gas CO2 (carbon dioksida) ke dalam minuman, sehingga menampilkan gelembung-gelembung yang memberi kesan segar. Komposisi minuman ringan umumnya sederhana, yakni, 90% air dan sisanya merupakan kombinasi dan pemanis buatan, gas CO2, penguat cita rasa, pewarna, asam fosfat, kafein, dan beberapa mineral seperti aluminium. Rasa manis dalam minuman berkarbonasi inilah yang bisa menjadi penyebab kegemukan, karena kadar gula dan kandungan energinya. Rasa manis yang terdapat dalam satu kaleng minuman ringan setara dengan tujuh sendok teh gula pasir.
Bila seseorang mengonsumsi gula melebihi asupan harian yang direkomendasikan yaitu 90 gram perhari, tubuh akan meningkatkan keluarnya kalsium melalui urine, menyebabkan karies gigi dan beberapa penyakit berat seperti diabetes dan komplikasinya seperti penyakit jantung.
Konsumsi gula lebih dari 100 gram perhari akan menurunkan kemampuan sel darah putih untuk membunuh bakteri atau virus jahat dalam tubuh sebesar 40 persen. Sistem kekebalan tubuh akan mulai berkurang 30 menit setelah makanan dikonsumsi dan akan terus berkurang hingga selama 5 jam.
Kemungkinan besar yang juga mungkin terjadi adalah obesitas. Obesitas merupakan penyakit kelebihan berat badan minimal 75% dari berat ideal. Selain mempengaruhi penampilan, obesitas merupakan penyebab utama terjadinya risiko diabetes, terutama diabetes tipe 2 dan juga memicu timbulnya penyakit kardiovaskular.
Karena itu sayangi diri kita, hindari konsumsi minuman berkarbonasi terlalu sering agar tubuh terhindar dari penumpukan gula yang telah terbukti menjadi pemicu timbulnya berbagai penyakit.
Sebagian besar dari kita tentu pernah mendapatkan resep, membeli, menelan, atau menyimpan obat-obatan yang bertujuan untuk menyembuhkan saat menderita penyakit tertentu atau obat untuk meningkatkan stamina, baik untuk diri sendir maupun untuk anggota keluarga lainnya.
Sebagai konsumen yang memang membutuhkan obat-obatan, ada baiknya kita berlaku cerdas dalam mengkonsumsinya, adalam artian tidak hanya sekedar tahu bahwa obat tersebut menyembuhkan sakit yang sedang diderita namun ada berbagai hal lain yang patut diketahui tentang obat-obatan yang kita konsumsi agar obat-obatan tersebut berdampak sesuai dengan yang kita harapkan.
Berikut ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika kita harus minum obat-obatan:
Jika mendapatkan obat dengan resep dokter perhatikanlah etiket obatnya ;
Perhatikan nama pasien, nomor resep dan tanggal resep. Hal ini sangat diperlukan untuk mencegah kekeliruan atau keraguan, misalnya ada nama yang sama. Bukan mustahil ada kesalahan karena manusia tidak luput dari salah. Jika terjadi keraguan tanyakanlah kepada Apoteker atau Asisten Apoteker.
Perhatikanlah aturan pemakaian obatnya, apakah sudah jelas atau belum. Contohnya : ukuran sendok yang digunakan, karena sering ukuran sendok di rumah tidaklah sama, maka sebaiknya gunakanlah sendok obat yang terdapat dalam kemasan obat.
Perhatikan cara penggunakan obat. Bentuk sediaan obat itu bermacam – macam sehingga pasien harus memahami cara penggunaan obat tersebut. Contoh :
Perhatikan bentuk sediaan obat masih baik dan tidak rusak. Sebagai petunjuk obat sudah berubah dan berkurang khasiatnya jika :
Perhatikanlah tanggal kadaluarsa dari obat. Pada obat selalu ditulis tanggal kadaluarsanya contohnya expire date : Januari 2012, berarti setelah tanggal tersebut mutu dan khasiat obat tidak dijamin seperti semula.
Epilepsi atau dikenal dengan ayan merupakan penyakit saraf menahun yang menimbulkan serangan mendadak berulang-ulang tak beralasan.
Otak manusia terdiri dari jutaan sel saraf/neuron, yang bertugas mengoordinasikan semua aktivitas tubuh termasuk perasaan, penglihatan, berpikir, dan menggerakkan otot. Pada penderita ayan, kadang-kadang sinyal-sinyal tersebut, tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Hal ini dapat diakibatkan oleh berbagai unsur-unsur, misalnya trauma kepala/pernah mengalami cedera di daerah kepala, tumor otak, dan lain sebagainya.
Umumnya ayan mungkin disebabkan oleh kerusakan otak dalam proses kelahiran, luka kepala, stroke, tumor otak, dan alkohol. Kadang-kadang, ayan mungkin juga karena faktor genetik, tapi ayan bukanlah penyakit keturunan. Namun sampai saat ini penyebab pasti penyakit epilepsi tetap belum diketahui.
Pertolongan pertama bagi penderita epilepsi/ayan akan sangat membantu pemulihan penderita sesudah serangan epilepsi reda.
Melihat seseorang mendapat serangan epilepsi mungkin meupakan pengalaman yang cukup menegangkan. Namun, epilepsi tidak akan membahayakan kita sebaliknya penderita sangat membutuhkan bantuan kita.
Saat bertemu dengan seseorang yang mendapat serangan epilepsi, berikut beberapa hal yang sebaiknya kita lakukan:
Beberapa orang di sekitar kita mempunyai hati yang sangat mulia dengan selalu menyediakan waktunya untuk melakukan donor darah setiap 3 bulan sekali. Donor darah adalah suatu proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela untuk disimpan di bank darah lalu kemudian digunakan untuk orang lain yang memerlukan transfusi darah tersebut.
Bila sipenerima donor mendapat keuntungan dari darah yang diterimanya dalam artian terselamatkan nyawanya tidak berarti si pendonor menjadi pihak yang dirugikan, dengan mendonorkan darahnya, seseorang justru mendapatkan beberapa manfaat disamping niatnya yang mulia untuk membantu sesame.
Berikut beberapa manfaat dari mendonorkan darah:
Jadi tunggu apalagi dan jangan ragu-ragu, mari kita sumbangkan darah kita melalui donor darah, sudah waktunya kita mengikuti jejak teman dan saudara kita untuk peduli kepada sesama.
Setiap tanggal 1 Desember diperingati sebagai hari AIDS sedunia, dimana saat itu sering dianggap tepat sebagai sebagai momen untuk meningkatkan kewaspadaan dan langkah pencegahan terhadap penyakit yang semakin banyak merenggut nyawa manusia ini.
Sebagai kaum yang sering menjadi pihak korban dari HIV-AIDS ini, kaum wanita sangat perlu memberdayakan dirinya agar bisa terhindar dari infeksi HIV-AIDS. Dari sebuah penelitian diketahui bahwa penderita HIV-AIDS berasal dari perempuan dengan pasangan heteroseksual, yang pasangannya tak setia dan memiliki perilaku seksual menyimpang yang di luar rumah, sayangnya lagi kesadaran masyarakat masih rendah untuk hal ini sehingga makin meningkatkan jumlah penderitanya.
Untuk itu dengan meningkatkan kewaspadaan wanita terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh HIV-AIDS dengan cara meningkatkan pengetahuan mengenai berbagai hal terkait HIV-AIDS, mulai dari penyebab penularan, bagaimana mencegahnya, sampai hal apa yang harus dilakukan saat terdeteksi terinfeksi virus ini, diyakini akan dapat mengurangi laju pertumbuhan jumlah penderita HIV-AIDS.
Kesehatan reproduksi wanita sendiri merupakan sasaran awal dari upaya peningkatan pengetahuan ini, misalnya saat mereka di serang oleh keputihan yang tidak biasa seperti jumlahnya yang berlebihan dan berbau, ini merupakan tanda awal yang perlu diperhatikan, apalagi bila mengalami penyakit-penyakit lain di daerah kelamin, mereka perlu diberitahu untuk segera memeriksakan diri ke layanan kesehatan terdekat.
Hal lain yang perlu disampaikan kepada wanita untuk meningkatkan kewaspadaan mereka adalah dengan meningkatkan kemauan dan kemampuan mereka untuk saling terbuka dengan pasangan resmi mereka, hal ini dapat mendeteksi secara dini bila terdapat penyakit-penyakit tertentu termasuk HIV-AIDS.
HIV-AIDS tidak hanya menjangkiti orang-orang dengan perilaku menyimpang, baik secara seksual maupun penyimpangan penggunaan obat-obatan/narkoba. Siapa pun bisa terinfeksi HIV-AIDS, bahkan perempuan yang berusaha setia namun memiliki pasangan yang tidak setia. Hal yang pasti agar terhindar dari risiko terjangkit virus HIV-AIDS adalah selalu setia kepada pasangan resmi, bersikap saling menghargai, terbuka membicarakan semua masalah dengan cara lebih bijak, dan selalu mendekatkan diri pada Allah SWT.
Pencegahan lebih baik daripada mengobati, selalu. Terlalu banyak hal yang dikorbankan saat terdeteksi HIV-AIDS.
Setiap orang tua pasti sangat mendambakan memiliki anak yang sehat, aktif, dan cerdas sehingga banyak yang membekali anak-anak mereka dengan berbagai macam keterampilan atau kursus yang bertujuan untuk merangsang dan meningkatkan kecerdasan otak.
Untuk merangsang kecerdasan pada anak, tidak hanya wajib kita lakukan setelah bayi lahir. Stimulasi kecerdasan pada bayi ternyata juga harus dilakukan pada saat usia kehamilan mencapai enam bulan karena pada saat itulah sel-sel otak mulai bertumbuh dengan cepat. Dan sebaiknya stimulasi-stimulasi untuk meningkatkan kecerdasan bayi kemudian dilanjutkan hingga usia bayi menginjak 3 tahun. Stimulasi sejak di dalam kandungan (usia kehamilan mencapai 6 bulan) bisa dilakukan dengan berbagai cara:
1. Mengajak bicara
Jangan malu dan segan untuk meluangkan waktu buat buah hati dengan mengajak bicara. Bicaralah dengan suara lembut, supaya janin mengenal suara ibunya yang penuh kasih sayang. Bila perlu, ajaklah sang janin untuk mengenal suara sang ayah, dengan meminta sang ayah berbicara dengan sang bayi dengan jarak yang berdekatan dengan perut ibu.
2. Mendongeng
Mendongenglah untuk sang buah hati. Aktiflah dalam berbicara supaya buah hati mengenal berbagai kosa kata baru meskipun sang bayi masih ada di dalam kandungan dan belum tahu artinya.
3. Menyanyikan
Bernyanyilah setiap hari, supaya sang buah hati bisa mendengarkan suara nyanyian itu. Nyanyian seorang ibu, dipercaya bisa menenangkan hati buah hati. Namun tentu saja, bernyanyilah lagu-lagu yang menenangkan hati.
4. Berdoa
Luangkan waktu untuk berdoa. Berdoalah dengan mengucapkan doa-doa itu, tidak hanya di dalam batin. Hal ini juga sangat penting untuk menstimulasi kecerdasan sang anak, terutama kecerdasan spiritualnya.
5. Makan-makanan Yang Bergizi
Selama bayi ada di dalam kandungan, makanlah makanan yang bergizi, terutama yang bisa memacu pertumbuhan otak sang anak. Makanan-makanan tersebut antara lain yang mengandung protein, karbohidrat, dan lemak. Juga makanan yang mengandung banyak vitamin, misalnya makanan yang mengandung vitamin B1, B6, asam folfat, yodium, zat besi, seng, AA, DHA, dan lain-lain. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi tentang sumber makanan tadi. Usahakan untuk tidak sembarangan memberikan multivitamin agar tidak mengganggu kesehatan fisik atau mental buah hati untuk kedepannya nanti.
6. Kurangi Stress
Ternyata, stress dapat mengganggu pertumbuhan kecerdasan sang bayi. Maka pada masa kehamilan mencapai enam bulan, janganlah terlalu banyak bekerja. Terutama hindarilah pekerjaan-pekerjaan yang bisa memacu tingkat stress. Bila merasa stress, buah hati yang masih ada di dalam kandungan pun bisa merasakannya.
7. Lakukanlah Kegiatan Yang Menyenangkan
Ibu perlu melakukan hal-hal yang menyenangkan bagi Ibu dan sang buah hati. misalnya, bila Ibu gemar bermain atau mendengarkan musik, lakukanlah kegiatan ini agar merasa senang. Kegembiraan yang Ibu rasakan juga bisa memacu kecerdasan buah hati.
Penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang juga dikenal sebagai penyakit kencing manis atau penyakit gula adalah golongan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh.
Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang bertanggung jawab untuk mengontrol jumlah/kadar gula dalam darah dan insulin dibutuhkan untuk merubah karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi yang diperlukan tubuh manusia. Hormon insulin berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah.
Tanda dan Gejala Diabetes Mellitus
Tanda awal yang dapat diketahui bahwa seseorang menderita DM atau kencing manis yaitu dilihat langsung dari efek peningkatan kadar gula darah, dimana peningkatan kadar gula dalam darah mencapai nilai 160 - 180 mg/dL.
Penderita kencing manis umumnya menampakkan tanda dan gejala dibawah ini meskipun tidak semua dialami oleh penderita :
Orang-orang yang berisiko terkena penyakit diabetes adalah orang-orang yang salah satu atau kedua orang tuanya memiliki diabetes juga memiliki berat badan di atas normal. Semakin hari, semakin banyak orang Indonesia yang menderita diabetes tipe-2 (diabetes yang dimulai pada saat dewasa). Menurut perkiraan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) jumlah penderita diabetes tipe-2 di Indonesia meningkat tiga kali lipat dalam 10 tahun dan pada 2010 lalu mencapai 21,3 juta orang. Bandingkan dengan tahun 2000, yang jumlah penderitanya baru mencapai 8,4 juta orang.
Untungnya, diabetes tipe-2 bisa dicegah melalui perubahan gaya hidup. Membuat beberapa perubahan sederhana dalam gaya hidup sekarang dapat membantu mencegah dan mengendalikan diabetes, seperti yang tertera sebagai berikut:
1. Lakukan lebih banyak aktivitas fisik
Ada banyak manfaat berolahraga secara teratur. Latihan olahraga dapat membantu meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin, yang membantu menjaga kadar gula darah dalam kisaran normal. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan pada pria yang diikuti selama 10 tahun, untuk setiap 500 kkal yang dibakar per minggu melalui latihan, ada penurunan 6% risiko relatif untuk pengembangan diabetes. Penelitian itu juga mencatat manfaat yang lebih besar pada pria yang lebih gemuk.
Dengan meningkatkan olahraga, tubuh menggunakan insulin lebih efisien sampai 70 jam setelah latihan. Jadi, berolahraga 3-4 kali seminggu akan bermanfaat pada kebanyakan orang. Penelitian menunjukkan bahwa baik latihan aerobik dan latihan ketahanan dapat membantu mengendalikan diabetes, tapi manfaat terbesar berasal dari program fitness yang meliputi keduanya. Perlu dicatat bahwa banyak manfaat olahraga independen terhadap penurunan berat badan. Namun, bila dikombinasikan dengan penurunan berat badan, keuntungannya meningkat secara substansial.
2. Dapatkan banyak serat dalam makanan
Makanan berserat tidak hanya mengurangi risiko diabetes dengan meningkatkan kontrol gula darah tetapi juga menurunkan risiko penyakit jantung dan menjaga berat badan ideal dengan membantu kita merasa kenyang. Makanan tinggi serat antara lain buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan dan umbi-umbian. Salah satu makanan tinggi serat yang terbukti dapat mengendalikan diabetes adalah dedak padi atau bekatul.
3. Makanlah kacang-kacangan dan biji-bijian
Meskipun tidak jelas mengapa, biji-bijian dapat mengurangi risiko diabetes dan membantu menjaga kadar gula darah. Dalam sebuah studi pada lebih dari 83.000 perempuan, konsumsi kacang-kacangan dan selai kacang tampaknya menunjukkan beberapa efek perlindungan terhadap pengembangan diabetes. Wanita yang mengkonsumsi lebih dari lima porsi satu-ons kacang per minggu menurunkan risiko terkena diabetes dibandingkan wanita yang tidak mengkonsumsi kacang sama sekali.
4. Turunkan berat badan
Sekitar 80% penderita diabetes kegemukan dan kelebihan berat badan. Jika ada kelebihan berat badan, pencegahan diabetes dapat bergantung pada penurunan berat badan. Setiap kilogram penurunan berat badan dapat meningkatkan kesehatan seseorang. Dalam sebuah penelitian, orang dewasa yang kegemukan mengurangi risiko diabetes mereka sebesar 16 persen untuk setiap kilogram berat badan yang hilang. Juga, mereka yang kehilangan sejumlah berat setidaknya 5 sampai 10 persen berat badan awal dan berolahraga secara teratur mengurangi risiko diabetes hampir 60 persen dalam tiga tahun.
5. Perbanyak minum produk susu rendah lemak
Data mengenai produk susu rendah lemak tampaknya berbeda-beda, tergantung apakah seseorang gemuk atau tidak. Pada penderita obesitas, semakin banyak susu rendah lemak yang dikonsumsi, semakin rendah risiko sindrom metabolik. Secara khusus, mereka yang mengkonsumsi lebih dari 35 porsi produk susu tersebut seminggu memiliki risiko jauh lebih rendah dibandingkan mereka yang mengkonsumsi kurang dari 10 porsi seminggu. Menariknya, hubungan ini tidak begitu kuat pada orang yang ramping.
6. Kurangi lemak hewani
Dalam sebuah penelitian terhadap lebih dari 42.000 orang, diet tinggi daging merah, daging olahan, produk susu tinggi lemak, dan permen, dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes hampir dua kali dari mereka yang makan diet sehat. Hal ini independen terhadap berat badan dan faktor-faktor lain.
7. Kurangi konsumsi gula
Konsumsi gula saja tidak terkait dengan pengembangan diabetes tipe 2. Namun, setelah disesuaikan dengan berat badan dan variabel lainnya, tampaknya ada hubungan antara minum minuman sarat gula dan pengembangan diabetes tipe 2. Wanita yang minum satu atau lebih minuman bergula sehari memiliki hampir dua kali lipat risiko terkena diabetes daripada wanita yang minum satu per bulan atau kurang.
8. Berhenti merokok
Merokok tidak hanya berkontribusi pada penyakit jantung dan menyebabkan kanker paru-paru tetapi juga terkait dengan perkembangan diabetes. Merokok lebih dari 20 batang sehari dapat meningkatkan risiko diabetes lebih dari tiga kali lipat dari orang yang tidak merokok. Alasan tepatnya untuk hal ini belum diketahui dengan baik. Kemungkinan merokok secara langsung menurunkan kemampuan tubuh untuk memanfaatkan insulin. Selain itu, ada juga hubungan antara merokok dan distribusi lemak tubuh. Merokok cenderung mendorong bentuk tubuh “apel” yang merupakan faktor risiko untuk diabetes.
9. Hindari lemak trans
Hindari mengkonsumsi lemak trans (minyak sayur terhidrogenasi) yang banyak digunakan pada produk olahan dan makanan cepat saji. Mereka telah menunjukkan berkontribusi pada penyakit jantung dan juga dapat menyebabkan diabetes tipe- 2.
Sejarah dan perkembangan
Tidak jelas kapan pembuatan tempe dimulai. Namun demikian, makanan tradisonal ini sudah dikenal sejak berabad-abad lalu, terutama dalam tatanan budaya makan masyarakat Jawa, khususnya di Yogyakarta dan Surakarta. Pada abad ke-16 telah ditemukan kata tempe, misalnya dengan penyebutan nama hidangan jae santen tempe (sejenis masakan tempe dengan santan) dan kadhele tempe srundengan.
Hal ini dan catatan sejarah yang tersedia lainnya menunjukkan bahwa mungkin pada mulanya tempe diproduksi dari kedelai hitam, berasal dari masyarakat pedesaan tradisional Jawa—mungkin dikembangkan di daerah Mataram, Jawa Tengah, dan berkembang sebelum abad ke-16. Kata "tempe" diduga berasal dari bahasa Jawa Kuno. Pada zaman Jawa Kuno terdapat makanan berwarna putih terbuat dari tepung sagu yang disebut tumpi. Tempe segar yang juga berwarna putih terlihat memiliki kesamaan dengan makanan tumpi tersebut.
Selain itu terdapat rujukan mengenai tempe dari tahun 1875 dalam sebuah kamus bahasa Jawa-Belanda. Sumber lain mengatakan bahwa pembuatan tempe diawali semasa era Tanam Paksa di Jawa. Pada saat itu, masyarakat Jawa terpaksa menggunakan hasil pekarangan, seperti singkong, ubi dan kedelai, sebagai sumber pangan. Selain itu, ada pula pendapat yang mengatakan bahwa tempe mungkin diperkenalkan oleh orang-orang Tionghoa yang memproduksi makanan sejenis, yaitu koji kedelai yang difermentasikan menggunakan kapang Aspergillus. Selanjutnya, teknik pembuatan tempe menyebar ke seluruh Indonesia, sejalan dengan penyebaran masyarakat Jawa yang bermigrasi ke seluruh penjuru Tanah Air.
Tempe dikenal oleh masyarakat Eropa melalui orang-orang Belanda. Pada tahun 1895, Prinsen Geerlings (ahli kimia dan mikrobiologi dari Belanda) melakukan usaha yang pertama kali untuk mengidentifikasi kapang tempe. Perusahaan-perusahaan tempe yang pertama di Eropa dimulai di Belanda oleh para imigran dari Indonesia.
Melalui Belanda, tempe telah populer di Eropa sejak tahun 1946. Pada tahun 1984 sudah tercatat 18 perusahaan tempe di Eropa, 53 di Amerika, dan 8 di Jepang. Di beberapa negara lain, seperti Republik Rakyat Tiongkok, India, Taiwan, Sri Lanka, Kanada, Australia, Amerika Latin, dan Afrika, tempe sudah mulai dikenal di kalangan terbatas.
Pada tahun 1940-an dilakukan usaha untuk memperkenalkan tempe ke Zimbabwe sebagai sumber protein yang murah. Namun demikian, usaha ini tidaklah berhasil karena masyarakat setempat tidak memiliki pengalaman mengkonsumsi makanan hasil fermentasi kapang.
Indonesia merupakan negara produsen tempe terbesar di dunia dan menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Sebanyak 50% dari konsumsi kedelai Indonesia dilakukan dalam bentuk tempe, 40% tahu, dan 10% dalam bentuk produk lain (seperti tauco, kecap, dan lain-lain). Konsumsi tempe rata-rata per orang per tahun di Indonesia saat ini diduga sekitar 6,45 kg.
Perhatian yang begitu besar terhadap tempe sebenarnya telah dimulai sejak zaman pendudukan Jepang di Indonesia. Pada saat itu, para tawanan perang yang diberi makan tempe terhindar dari disentri dan busung lapar. Menurut Onghokham, dengan adanya tempe dan kandungan gizi yang dimilikinya, serta harga yang sangat terjangkau, menyelamatkan masyarakat miskin dari malagizi (malnutrition).
Khasiat dan Kandungan Gizi Tempe
Tempe berpotensi untuk digunakan melawan radikal bebas, sehingga dapat menghambat proses penuaan dan mencegah terjadinya penyakit degeneratif (aterosklerosis, jantung koroner, diabetes melitus, kanker, dan lain-lain). Selain itu tempe juga mengandung zat antibakteri penyebab diare, penurun kolesterol darah, pencegah penyakit jantung, hipertensi, dan lain-lain.
Komposisi gizi tempe baik kadar protein, lemak, dan karbohidratnya tidak banyak berubah dibandingkan dengan kedelai. Namun, karena adanya enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kapang tempe, maka protein, lemak, dan karbohidrat pada tempe menjadi lebih mudah dicerna di dalam tubuh dibandingkan yang terdapat dalam kedelai. Oleh karena itu, tempe sangat baik untuk diberikan kepada segala kelompok umur (dari bayi hingga lansia), sehingga bisa disebut sebagai makanan semua umur.
Dibandingkan dengan kedelai, terjadi beberapa hal yang menguntungkan pada tempe. Secara kimiawi hal ini bisa dilihat dari meningkatnya kadar padatan terlarut, nitrogen terlarut, asam amino bebas, asam lemak bebas, nilai cerna, nilai efisiensi protein, serta skor proteinnya.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa zat gizi tempe lebih mudah dicerna, diserap, dan dimanfaatkan tubuh dibandingkan dengan yang ada dalam kedelai. Ini telah dibuktikan pada bayi dan anak balita penderita gizi buruk dan diare kronis.
Dengan pemberian tempe, pertumbuhan berat badan penderita gizi buruk akan meningkat dan diare menjadi sembuh dalam waktu singkat. Pengolahan kedelai menjadi tempe akan menurunkan kadar raffinosa dan stakiosa, yaitu suatu senyawa penyebab timbulnya gejala flatulensi (kembung perut).
Mutu gizi tempe yang tinggi memungkinkan penambahan tempe untuk meningkatkan mutu serealia dan umbi-umbian. Hidangan makanan sehari-hari yang terdiri dari nasi, jagung, atau tiwul akan meningkat mutu gizinya bila ditambah tempe.
Sepotong tempe goreng (50 gram) sudah cukup untuk meningkatkan mutu gizi 200 g nasi. Bahan makanan campuran beras-tempe, jagung-tempe, gaplek-tempe, dalam perbandingan 7:3, sudah cukup baik untuk diberikan kepada anak balita.
Asam Lemak
Selama proses fermentasi tempe, terdapat tendensi adanya peningkatan derajat ketidakjenuhan terhadap lemak. Dengan demikian, asam lemak tidak jenuh majemuk (polyunsaturated fatty acids, PUFA) meningkat jumlahnya.
Dalam proses itu asam palmitat dan asam linoleat sedikit mengalami penurunan, sedangkan kenaikan terjadi pada asam oleat dan linolenat (asam linolenat tidak terdapat pada kedelai). Asam lemak tidak jenuh mempunyai efek penurunan terhadap kandungan kolesterol serum, sehingga dapat menetralkan efek negatif sterol di dalam tubuh.
Vitamin
Dua kelompok vitamin terdapat pada tempe, yaitu larut air (vitamin B kompleks) dan larut lemak (vitamin A, D, E, dan K). Tempe merupakan sumber vitamin B yang sangat potensial. Jenis vitamin yang terkandung dalam tempe antara lain vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), asam pantotenat, asam nikotinat (niasin), vitamin B6 (piridoksin), dan B12 (sianokobalamin).
Vitamin B12 umumnya terdapat pada produk-produk hewani dan tidak dijumpai pada makanan nabati (sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian), namun tempe mengandung vitamin B12 sehingga tempe menjadi satu-satunya sumber vitamin yang potensial dari bahan pangan nabati. Kenaikan kadar vitamin B12 paling mencolok pada pembuatan tempe; vitamin B12 aktivitasnya meningkat sampai 33 kali selama fermentasi dari kedelai, riboflavin naik sekitar 8-47 kali, piridoksin 4-14 kali, niasin 2-5 kali, biotin 2-3 kali, asam folat 4-5 kali, dan asam pantotenat 2 kali lipat. Vitamin ini tidak diproduksi oleh kapang tempe, tetapi oleh bakteri kontaminan seperti Klebsiella pneumoniae dan Citrobacter freundii.
Kadar vitamin B12 dalam tempe berkisar antara 1,5 sampai 6,3 mikrogram per 100 gram tempe kering. Jumlah ini telah dapat mencukupi kebutuhan vitamin B12 seseorang per hari. Dengan adanya vitamin B12 pada tempe, para vegetarian tidak perlu merasa khawatir akan kekurangan vitamin B12, sepanjang mereka melibatkan tempe dalam menu hariannya.
Mineral
Tempe mengandung mineral makro dan mikro dalam jumlah yang cukup. Jumlah mineral besi, tembaga, dan zink berturut-turut adalah 9,39; 2,87; dan 8,05 mg setiap 100 g tempe.
Kapang tempe dapat menghasilkan enzim fitase yang akan menguraikan asam fitat (yang mengikat beberapa mineral) menjadi fosfor dan inositol. Dengan terurainya asam fitat, mineral-mineral tertentu (seperti besi, kalsium, magnesium, dan zink) menjadi lebih tersedia untuk dimanfaatkan tubuh.
Antioksidan
Di dalam tempe juga ditemukan suatu zat antioksidan dalam bentuk isoflavon. Seperti halnya vitamin C, E, dan karotenoid, isoflavon juga merupakan antioksidan yang sangat dibutuhkan tubuh untuk menghentikan reaksi pembentukan radikal bebas.
Dalam kedelai terdapat tiga jenis isoflavon, yaitu daidzein, glisitein, dan genistein. Pada tempe, di samping ketiga jenis isoflavon tersebut juga terdapat antioksidan faktor II (6,7,4-trihidroksi isoflavon) yang mempunyai sifat antioksidan paling kuat dibandingkan dengan isoflavon dalam kedelai. Antioksidan ini disintesis pada saat terjadinya proses fermentasi kedelai menjadi tempe oleh bakteri Micrococcus luteus dan Coreyne bacterium.
Penuaan (aging) dapat dihambat bila dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari mengandung antioksidan yang cukup. Karena tempe merupakan sumber antioksidan yang baik, konsumsinya dalam jumlah cukup secara teratur dapat mencegah terjadinya proses penuaan dini.
Penelitian yang dilakukan di Universitas North Carolina, Amerika Serikat, menemukan bahwa genestein dan fitoestrogen yang terdapat pada tempe ternyata dapat mencegah kanker prostat dan payudara.
Cara pembuatan :
Proses membekukan tempe untuk ekspor adalah sbb. Mula-mula tempe diiris-iris setebal 2-3 cm dan di-blanching, yaitu direndam dalam air mendidih selama lima menit untuk mengaktifkan kapang dan enzim. Kemudian, tempe dibungkus dengan plastik selofan dan dibekukan pada suhu 40°C sekitar 6 jam. Setelah beku, tempe dapat disimpan pada suhu beku sekitar 20°C selama 100 hari tanpa mengalami perubahan sifat penampak warna, bau, maupun rasa.
Tempe non-kedelai
Selain tempe berbahan dasar kacang kedelai, terdapat pula berbagai jenis makanan berbahan non-kedelai yang juga disebut tempe. Terdapat dua golongan besar tempe menurut bahan dasarnya, yaitu tempe berbahan dasar legume dan tempe berbahan dasar non-legume.
Tempe berbahan dasar legume mencakup tempe kacang kedelai, tempe koro benguk (dari biji koro benguk, Mucuna pruriens L.D.C. var. utilis, berasal dari sekitar Waduk Kedung Ombo), tempe gude (dari kacang gude, Cajanus cajan), tempe gembus (dari ampas kacang gude pada pembuatan pati, populer di Lombok dan Bali bagian timur), tempe kacang hijau (dari kacang hijau, terkenal di daerah Yogyakarta), tempe kacang kecipir (dari kacang kecipir, Psophocarpus tetragnolobus), tempe koro pedang (dari Canavalia ensiformis), tempe lupin (dari lupin, Lupinus angustifolius), tempe kacang merah (dari kacang merah, Phaseolus vulgaris), tempe kacang tunggak (dari kacang tunggak, Vigna unguiculata), tempe kara wedus (dari Lablab purpures), tempe kara (dari kara kratok, Phaseolus lunatus, banyak ditemukan di Amerika Utara), dan tempe menjes (dari kacang tanah dan kelapa, terkenal di sekitar Malang).
Tempe berbahan dasar non-legume mencakup tempe mungur (dari biji mungur, Enterolobium samon), tempe bongkrek (dari bungkil kapuk atau ampas kelapa, terkenal di daerah Banyumas), tempe garbanzo (dari ampas kacang atau ampas kelapa, banyak ditemukan di Jawa Tengah), tempe biji karet (dari biji karet, ditemukan di daerah Sragen, jarang digunakan untuk makanan), dan tempe jamur merang (dari jamur merang).
© 2018-2024. Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih
Admin
Keluhan, Kritik dan Saran
Sorry, I'm offline at the moment. I'll be back online in the next 10 hours 5 minutes
20:00Informasi
Medical Check Up
Sorry, I'm offline at the moment. I'll be back online in the next 10 hours 5 minutes
20:00Pendaftaran Rawat Jalan
Khusus Pasien BPJS
Sorry, I'm offline at the moment. I'll be back online in the next 10 hours 5 minutes
20:00Pendaftaran Rawat Jalan
Pribadi, Asuransi, dan Perusahaan
Sorry, I'm offline at the moment. I'll be back online in the next 10 hours 5 minutes
20:00