You are here:RSIJCP/Web/Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih - Web
0

Pemandangan yang menunjukkan banyaknya orang disekitar kita yang merokok, mungkin merupakan sesuatu yang biasa. Yang mengkhawatirkan saat ini adalah makin bertambahnya perokok yang berusia masih berusia muda, hal ini berdampak pada kesehatan mereka karena telah terpapar racun yang terdapat dalam rokok sejak dini. Dampak lain yang mungkin timbul selain masalah kesehatan adalah masalah ekonomi dan kehidupan sosial di masa depan.

Perilaku merokok ini tidak serta merta dilakukan oleh anak-anak di usia dini, berbagai faktor ikut bertanggung jawab terjadinya keadaan ini, salah satunya yaitu begitu banyaknya perokok dewasa yang merokok di depan mata mereka, sehingga menimbulkan keinginan yang sama walaupun mungkin tidak dilakukan di saat itu. Sesuai dengan hakikatnya, anak-anak akan meniru perilaku orang-orang yang ada disekitarnya.

Sebagai seorang yang peduli pada kesehatan sudah sepatutnya kita tidak hanya diam melihat keadaan ini, membiarkan semua ini terjadi hanya akan semakin memperburuk keadaan generasi kita nantinya. Beberapa hal yang bisa kita lakukan adalah:

Tidak merokok di sembarang tempat

Perhatikan lingkungan sekitar kalau memang harus merokok, hindari merokok di tempat-tempat yang mungkin saja di lihat oleh anak-anak terutama di rumah dan tempat-tempat umum lain seperti taman bermain atau di lingkungan pendidikan. Ini dapat mencegah anak-anak melihat perilaku yang kemungkinan besar akan ditirunya saat dewasa bahkan di usia muda

Tidak menyuruh anak untuk membeli rokok

Memang terdengar tidak penting, tetapi dengan menyuruh anak membeli rokok, sedikit banyak akan membuat anak ‘mengenal’ rokok sehingga suatu saat akan mencoba menghisapnya sendiri

Hati-hati menyimpan rokok

Bagi perokok yang mempunyai anak di rumah, usahakan untuk selalu menyembunyikan rokok dari pandangan mata anak-anak. Dengan melihat adanya rokok di tempat-tempat tertentu di rumah dapat juga menanamkan memori di kepala mereka tentang rokok dan kemungkinan akan mencobanya di waktu nanti

Tidak merokok

Yang terbaik adalah tidak merokok atau hentikan merokok bila Anda perokok. Cari selalu jalan untuk menghentikan kecanduan terhadap rokok. Menjadi contoh yang baik dengan tidak merokok sama sekali akan lebih baik daripada harus menjadi perokok secara sembunyi-sembunyi.

18/05/2012
8812 kali
0

Donor darah adalah proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela untuk disimpan di bank darah untuk kemudian dipakai oleh orang lain yang membutuhkan dengan cara transfusi darah.

Donor darah tidak hanya berarti memberikan darah saja tetapi juga mendapatkan berbagai manfaat untuk diri sendiri, antara lain:

  1. Ketika seseorang menyumbangkan darah, sumsum tulangnya dirangsang untuk menghasilkan sel darah merah baru. Ini akan membuat organ pembentuk darah kita untuk berfungsi lebih efektif dan sel-sel aktif.
  2. Seorang dokter akan memeriksa calon donor yang mengajukan diri pada prosedur secara gratis. Dia akan juga tahu golongan darahnya dan tahu apakah dia menderita anemia atau tidak. Donor akan diberi tahu mengenai penyakit dilihat dalam darah sebagai hasil dari tes skrining.
  3. Menjaga kesehatan jantung, saat kita rutin mendonorkan darah, maka jumlah zat besi dalam darah bisa lebih stabil. Ini artinya menurunkan risiko penyakit jantung.
  4. Membantu penurunan berat tubuh, menjadi donor darah adalah salah satu metode diet dan pembakaran kalori yang ampuh. Dengan memberikan sekitar 450 ml darah, akan membantu proses pembakaran kalori kira – kira 650. Ini bisa membuat pinggang kita ramping
  5. Mendapatkan kesehatan psikologis, menyumbangkan hal yang tidak ternilai harganya kepada sahabat kita yang membutuhkan akan membuat kita merasakan kepuasan psikologis.
  6. Mendeteksi penyakit serius, tiap kali kita ingin mendonorkan darah, prosedur standarnya adalah darah kita akan diperiksa terlebih dahulu sehingga kita bisa mengetahui apakah kita memiliki penyakit serius atau tidak seperti HIV, hepatitis, siphilis, malaria. Bagi yang menerima darah, ini adalah informasi penting agar tidak tertular penyakit serius tersebut. Sedangkan untuk si pendonor, ini adalah RAMBU PERINGATAN agar kita lebih mencintai tubuh kita sendiri

Syarat Donor Darah

  1. Usia 18-60 tahun
  2. Berat minimal 45 kg
  3. Suhu oral tidak boleh melebihi 37,5 0C
  4. Nadi antara 48 - 100 per menit
  5. Tekanan darah – di bawah kebijaksanaan petugas medis
  6. Hemoglobin tidak boleh kurang dari 12,5 gr%
  7. Tidur malam sebelum donor darah harus cukup minimal 5 jam
  8. Sudah sarapan / makan
  9. Persyaratan Medis

Setelah persyaratan di atas telah dipenuhi, seseorang belum tentu bisa langsung menjadi pendonor, penderita penyakit-penyakit tertentu tidak dianjurkan untuk mendonorkan darahnya, antara lain:

  • Penyakit paru aktif
  • Serangan demam rematik
  • Penyakit kardiovaskular
  • Penyakit ginjal
  • Reaksi alergi yang sedang kambuh
  • Kanker
  • Filiariasis (penyakit kaki gajah)
  • HIV/AIDS
  • Diabetes bawah oral hipoglikemik insulin dan obat-obatan
  • Asma dalam waktu dua bulan terakhir serangan
  • Sawan, epilepsi atau penyakit mental lainnya
  • Eksim, dermatitis kronis atau rutin dan kambuh
  • Ulkus/tukak lambung akut dalam dua tahun terakhir
  • Penyakit kulit kronis
  • Sifilis & penyakit menular seksual lainnya
  • Hepatitis B, Ikterus (sakit kuning)
  • Malaria – untuk seseorang yang telah menderita malaria tiga tahun lalu, tetapi tanpa kekambuhan bisa mendonorkan darah

Juga dengan kondisi-kondisi medis di bawah ini :

  1. Penerima transfusi darah atau plasma yang telah menerima transfusi darah dalam enam bulan terakhir tidak dapat memberikan darah
  2. Orang yang memiliki penyakit serius dalam tiga bulan terakhir
  3. Pekerjaan yang berbahaya – orang yang mengoperasikan alat berat seperti mesin berat, derek, bus, kereta api atau terlibat dalam pekerjaan yang sama, berbahaya bagi diri mereka sendiri dapat memberikan darah, tetapi seharusnya tidak melanjutkan pekerjaan mereka selama paling sedikit lima jam setelah donasi
  4. Obat-obatan & Alkohol – di bawah kebijaksanaan petugas medis
  5. Jarak penyumbangan darah : 2,5 - 3 bulan ( maksimal 5 kali /tahun )
  6. Dapat donor : 12 bulan setelah mendapat vaksinasi Rabies dan Hepatitis B, 4 minggu setelah imunisasi Rubella, 2 minggu setelah Immmunisasi polio, Varisella, MUMPS, Yellow fever.
  7. Dapat donor : 3 hari setelah minum obat mengandung aspirin, 12 bulan setelah pengobatan siphylis, GO
  8. Dapat donor 3 hari setelah pencabutan gigi, 6 bulan setelah operasi kecil, 12 bulan setelah operasi besar.
  9. Dapat donor 12 bulan setelah di tatto, ditindik, di tusuk jarum.
  10. Kulit lengan donor didaerah tempat penyadapan harus sehat tanpa kelainan

Hal-hal yang dilakukan saat melakukan donor :

  1. Kenakan pakaian dengan lengan yang dapat dinaikkan ke atas siku.
  2. Biarkan petugas donor darah lengan mana yang disukai untuk diambil darahnya dan tunjukkan setiap pembuluh darah yang telah digunakan untuk mengambil darah dengan baik.
  3. Tenang, dengarkan musik, berbicara dengan donor lain atau membaca selama proses donor
  4. Luangkan waktu untuk menikmati makanan ringan dan minuman di area minuman segera setelah donor selesai

Hal-hal yang dilakukan setelah melakukan donor :

  1. Minum banyak cairan selama 24-48 jam berikutnya untuk mengisi setiap cairan yang terambil.
  2. Hindari aktivitas fisik berat atau angkat berat selama sekitar lima jam setelah donasi.
  3. Jika kepala terasa ringan, berbaringlah dengan kaki ditinggikan sampai perasaan itu hilang.
  4. Jika pendarahan terjadi setelah perban dilepas, tekan titik bekas jarum dan angkatlah tangan selama 3-5 menit. Jika perdarahan atau memar terjadi di bawah kulit, lakukan kompres dingin ke daerah tersebut secara berkala selama 24 jam pertama.
  5. Nikmati perasaan baik yang muncul karena mengetahui bahwa Anda mungkin telah menyelamatkan tiga nyawa.
18/04/2012
9276 kali
0

Pada awal-awal kehidupan manusia, saat mulai belajar membalikkan tubuh, merangkak, berjalan, dan berlari, salah satu hal yang paling sering terjadi adalah terjatuh terutama jika sudah mulai bisa berjalan dan berlari. Namun tahukah Anda, bagi penderita hemofilia, jatuh merupakan suatu pantangan, apalagi sampai luka terbuka akan berakibat fatal bagi mereka, hal ini disebabkan karena darah yang keluar akan sulit berhenti. Jangankan luka, benturan pun bisa menimbulkan memar yang berlebihan. Demikian pula jika lidah tergigit dan berdarah, bisa bertahan hingga berjam-jam bahkan berhari-hari.

Hemofilia adalah gangguan pembekuan darah akibat kekurangan faktor pembeku darah yang disebabkan oleh kerusakan kromosom X. Darah pada penderita hemofilia tidak dapat membeku dengan sendirinya secara normal. Proses pembekuan darah berjalan amat lambat, tak seperti orang yang normal.

Tanda khas pada anak hemofilia adalah hemartrosis, yaitu perdarahan pada sendi-sendi besar (lutut, siku tangan, pergelangan kaki) yang terasa nyeri dan bengkak sehingga menyebabkan sendi tidak dapat digerakkan. Bisa muncul karena benturan ringan atau timbul sendiri. Selain itu sering timbul perdarahan di bawah kulit dan otot.

  1. hemofilia berat, jika faktor pembekuan darah kurang dari 1%
  2. hemofilia sedang, jika faktor pembekuan darah antara 1-5%
  3. hemofilia ringan, jika faktor pembekuan darah antara 6-30%

Hemofilia ringan gejalanya hanya berupa darah lama membeku setelah cabut gigi, operasi atau saat terluka. Hemofilia berat, 90% sudah dapat didiagnosis pada usia di bawah 1 tahun.

Laki-laki lebih banyak menderita hemofilia karena laki-laki memiliki kromosom XY, hemofilia terjadi akibat mutasi atau cacat genetik pada kromosom X (linked resesif), yang berarti diturunkan lewat gen X (ibu) yang mengenai anak laki-lakinya. Sedangkan perempuan hanya pembawa sifat (carrier). Namun bukan tak mungkin perempuan menderita hemofilia. Bisa saja, jika ayahnya seorang hemofilia dan ibunya carrier. Tetapi kasus ini jarang terjadi.

Diagnosa hemofilia ditegakkan berdasarkan riwayat biru pada kulit, perdarahan kulit dan sendi. Seringkali ditemukan saat anak khitan, dan perdarahan tak kunjung berhenti (minimal usia 5 tahun), saat anak imunisasi atau anak periksa darah. Baru sesudah itu dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengukur kadar faktor VIII dan IX. Dilanjutkan dengan pemeriksaan PT dan APPT. Anak yang kekurangan faktor pembekuan VIII disebut hemofilia A, sedangkan kekurangan faktor 9 dikelompokkan dalam hemofilia B. Hemofilia A merupakan jenis hemofilia terbanyak di dunia saat ini.

Tidak ada kesembuhan bagi hemofilia. Tanpa terapi sebagian anak hemofilia berat meninggal, tetapi dengan terapi tepat dapat menjamin anak tumbuh normal dan produktif di masa dewasa.

Selain menghindari trauma, beberapa obat tidak boleh dikonsumsi anak hemofila, terutama obat yang mempengaruhi kerja trombosit yang berfungsi membentuk sumbatan pada pembuluh darah, seperti asam salisilat, obat antiradang jenis nonsteroid, ataupun pengencer darah seperti heparin.

Sebaiknya penderita hemofilia mengenakan tanda khusus seperti gelang atau kalung yang menandakan bahwa ia menderita hemofilia. Hal ini penting dilakukan agar ketika terjadi kecelakaan atau kondisi darurat lainnya, personel medis dapat menentukan pertolongan khusus.

Hemofilia adalah penyakit yang tidak populer dan tidak mudah didiagnosis. Karena itulah para penderita hemofilia diharapkan mengenakan gelang atau kalung penanda hemofilia dan selalu membawa keterangan medis dirinya. Hal ini terkait dengan penanganan medis, jika penderita hemofilia terpaksa harus menjalani perawatan di rumah sakit atau mengalami kecelakaan. Yang paling penting, penderita hemofilia tidak boleh mendapat suntikan kedalam otot karena bisa menimbulkan luka atau pendarahan.

Penderita hemofilia juga harus rajin melakukan perawatan dan pemeriksaan kesehatan gigi dan gusi secara rutin. Untuk pemeriksaan gigi dan khusus, minimal setengah tahun sekali, karena kalau giginya bermasalah semisalnya harus dicabut, tentunya dapat menimbulkan perdarahan.

Mengonsumsi makanan atau minuman yang sehat dan menjaga berat tubuh agar tidak berlebihan. Karena berat badan berlebih dapat mengakibatkan perdarahan pada sendi-sendi di bagian kaki terutama pada kasus hemofilia berat.

Penderita hemofilia harus menghindari penggunaan aspirin karena dapat meningkatkan perdarahan dan tidak boleh sembarang mengonsumsi obat-obatan, semua obat-obatan harus sesuai dengan rekomendasi dari dokter.

Olahraga secara teratur untuk menjaga otot dan sendi tetap kuat dan untuk kesehatan tubuh. Kondisi fisik yang baik dapat mengurangi jumlah masa perdarahan. Jadi penderita hemofilia tidak dapat beraktifitas dan menjalani hidup layaknya orang normal.

16/04/2012
25409 kali
0

Istilah autis tentu sudah sering kita dengar tetapi banyak yang tidak mengetahui tentang apa dan bagaimana mengenai penyakit. Autis adalah gangguan perkembangan yang sangat kompleks pada anak, yang gejalanya sudah timbul sebelum anak itu mencapai usia tiga tahun. Penyebab autisme adalah gangguan neurobiologis yang mempengaruhi fungsi otak sedemikian rupa sehingga anak tidak mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan dunia luar secara efektif.

Autisme merupakan cara berpikir yang dikendalikan oleh kebutuhan personal atau oleh diri sendiri, menanggapi dunia berdasarkan penglihatan dan harapan sendiri, dan menolak realitas, keasyikan ekstrem dengan pikiran dan fantasi sendiri.

Semua masalah perilaku anak autis menunjukkan 3 serangkai gangguan yaitu: kerusakan di bidang sosialisasi, imajinasi, dan komunikasi. Sifat khas pada anak autistik adalah:

  1. Perkembangan hubungan sosial yang terganggu
  2. Gangguan perkembangan dalam komunikasi verbal dan non-verbal
  3. Pola perilaku yang khas dan terbatas
  4. Manifestasi gangguannya timbul pada tiga tahun yang pertama.

Gejala yang sangat menonjol adalah sikap anak yang cenderung tidak mempedulikan lingkungan dan orang-orang di sekitarnya, seolah menolak berkomunikasi dan berinteraksi, serta seakan hidup dalam dunianya sendiri. Anak autistik juga mengalami kesulitan dalam memahami bahasa dan berkomunikasi secara verbal. Disamping itu seringkali anak autis seperti berputar-putar, mengepak-ngepakan tangan seperti sayap, berjalan berjinjit dan lain sebagainya.

Gejala autisme sangat bervariasi. Sebagian anak berperilaku hiperaktif dan agresif atau menyakiti diri, tapi ada pula yang pasif. Mereka cenderung sangat sulit mengendalikan emosinya dan sering tempertantrum /menangis dan mengamuk. Kadang-kadang mereka menangis, tertawa atau marah-marah tanpa sebab yang jelas.

Selain berbeda dalam jenis gejalanya, intensitas gejala autisme juga berbeda-beda, dari sangat ringan sampai sangat berat. Oleh karena banyaknya perbedaan-perbedaan tersebut di antara masing-masing individu, maka saat ini gangguan perkembangan ini lebih sering dikenal sebagai Autistic Spectrum Disorder (ASD) atau Gangguan Spektrum Autistik (GSA).

Autisme sejauh ini memang belum bisa disembuhkan, tetapi masih dapat diterapi. Menyembuhkan berarti “memulihkan kesehatan, kondisi semula, normalitas”. Dari segi medis, tidak ada obat untuk menyembuhkan gangguan fungsi otak yang menyebabkan autisme. Dengan intervensi yang tepat, perilaku-perilaku yang tak diharapkan dari pengidap autisme dapat dirubah. Namun, sebagian besar individu autistik dalam hidupnya akan tetap menampakkan gejala-gejala autisme pada tingkat tertentu.

Sebenarnya pada penanganan yang tepat, dini, intensif dan optimal, penyandang autisme bisa normal. Mereka masuk ke dalam mainstream yang berarti bisa sekolah di sekolah biasa, dapat berkembang dan mandiri di masyarakat, serta tidak tampak gejala sisa. Kemungkinan normal bagi pengidap autisme tergantung dari berat tidaknya gangguan yang ada.

Mengenali gejala autis sejak dini dapat membantu kemungkinan kembali normalnya penderita autis.

09/04/2012
15038 kali
0

Dengan semakin meningkatnya perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang kesehatan, dimana berbagai penyebab kematian terutama kematian yang diakibatkan oleh penyakit infeksi telah ditemukan solusi pencegahannya, hal ini berdampak pada makin tingginya usia harapan hidup, artinya penduduk yang berusia lanjut semakin banyak. Di Indonesia, populasi lansia pada tahun 2000 (17,2 juta) meningkat 3 kali lebih besar dari pada tahun 1970 (5,3 juta). Pada tahun 2020 nanti, jumlah dan proporsi kelompok lansia di Indonesia diprediksi akan mencapai 28 juta jiwa dan 9,5%. Menurut WHO, dibandingkan dengan pertumbuhan penduduk berdasarkan kelompok usia lainnya, peningkatan proporsi jumlah lansia penduduk berusia lebih dari 60 tahun meningkat cukup cepat di berbagai negara sebagai hasil dari semakin panjangnya tingkat harapan hidup dan menurunnya angka kematian tadi.

Bertambahnya usia tidak akan menjadi masalah seandainya tidak diiringi dengan munculnya berbagai problema, baik berupa problem kesehatan maupun problem yang datang karena ketidakmampuan lansia untuk menolong diri sendiri dari segi ekonomi, sehingga banyak dari mereka yang memerlukan dukungan dari keluarga atau teman pada usia lanjut.

Melalui Peringatan Hari Kesehatan Dunia tanggal 7 April 2012 ini, dengan tema yang diambil: ’Menuju Tua: Sehat, Mandiri Dan Produktif’, WHO secara jelas hendak menarik perhatian penduduk dunia tentang pentingnya memperhatikan kesehatan kalangan lanjut usia. Perhatian yang tentu saja tidak hanya terkait dengan keluarnya perangkat aturan legal yang mengatur hak-hak dan kepentingan lansia, melainkan juga turunan-turunan aksi yang dibutuhkan untuk menjadikan lansia tetap bisa produktif dan menikmati hidup dengan pelayanan yang maksimal.

Menjadi tua itu pasti, tetapi menjadi tua dan tetap sehat itu adalah pilihan. Dengan melakukan berbagai gaya hidup sehat sejak dini, merupakan hal yang dapat dipilih agar dapat selalu sehat saat usia tua nanti. Menghindari makanan ‘sampah’ atau cepat saji dan memilih makanan yang sehat dan bergizi seimbang, tidak merokok dan mengkonsumsi alhohol, berolahraga secara teratur, tidur atau istirahat yang cukup, kelola stress dengan baik, membina hubungan baik dengan keluarga dan sahabat, serta memeriksakan kesehatan secara teratur. Penting juga untuk membiasakan diri menabung dan segera memilih hobby yang bisa dilanjutkan saat sudah memiliki banyak waktu luang di usia lanjut nanti, bila perlu, pilih hobby yang bisa memberikan penghasilan tambahan sehingga tidak perlu menggantungkan diri kepada orang lain untuk masalah ekonomi. Hal-hal tersebut merupakan perilaku positif yang bisa dilakukan agar tetap sehat, mandiri, dan produktif di usia tua nanti.

07/04/2012
7811 kali
0

Jika seseorang didiagnosa mempunyai penyakit TB, hal pertama yang harus dilakukan adalah mencegah agar kuman yang ada pada cairan mulutnya/ludah atau yang dikenal dengan dengan istilah droplet tidak menyebar ke orang lain. Penderita TB aktif dinyatakan dapat menularkan penyakitnya bila tidak mendapat pengobatan dengan obat anti TB, namun bila penderita sudah meminum obat selama 2 minggu dengan pengobatan yang benar dan tepat, maka kuman TB akan mati, meski demikian penderita harus tetap meminum obatnya selama 6 sampai 9 bulan.

Berikut beberapa tips untuk mencegah penularan penyakit TB kepada orang lain:

  1. Gunakan penutup mulut atau masker. Langkah ini merupakan pencegahan penularan TB yang efektif. Dengan memakai masker, droplet dari penderita tidak akan mudah menyebar ke berbagai arah yang bisa menyebabkan penularan kepada orang lain. Perlu juga diperhatikan cara membuang masker yang telah dipakai, yaitu dengan memasukkannya ke dalam plastik sebelum membuangnya
  2. Bila penderita batuk berdahak, sangat dianjurkan untuk membuang dahak yang dikeluarkan ke air yang mengalir atau membuangnya ke dalam wadah tertutup yang sudah diberi cairan desinfektan
  3. Bersihkan lantai rumah secara rutin. Bisa saja ada droplet yang tidak diketahui keluar saat penderita bicara, batuk, atau bersin saat tidak menggunakan masker, sehingga kuman bersarang di lantai. Lakukan juga hal yang sama terhadap sarung bantal dan sprei.
  4. Pastikan ruangan tempat penderita berada mempunyai cukup ventilasi. Kuman TB lebih mudah menyebar dalam ruang tertutup dimana udara tidak bergerak. Jika ventilasi ruangan masih kurang, sebaiknya membuka jendela dan gunakan kipas untuk meniup udara dalam ke luar
  5. Minum obat yang telah diberikan dokter agar kuman TB benar-benar mati sehingga tidak akan menularkan lagi penyakit ini kepada orang lain

TB dapat disembuhkan, meski demikian lebih penting lagi bila kita mencegah penularannya dibandingkan harus mengobatinya.

21/03/2012
19588 kali
0

Sering kita mendengar bahwa wanita hamil dan menyusui adalah wanita yang istimewa, karena memang tidak semua wanita bisa mengalaminya. Karena istimewa lah maka ada berbagai perlakuan berbeda pada wanita hamil dan menyusui.

Berikut beberapa hal yang sebaiknya dilakukan oleh wanita hamil dan menyusui agar bayi yang lahir dan dibesarkannya bisa menjadi anak yang memiliki kesehatan yang prima.

  • Lakukan perawatan dengan menggunakan Baby Oil dan massage di sekitar payudara selama hamil terutama untuk ibu hamil yang memiliki puting yang masuk ke dalam
  • Bila kebutuhan energi wanita usia reproduksi sebesar 2100 kcal/hari, seorang ibu menyusui memerlukan asupan rata rata 2700 kcal/hari. Tambahan sebesar 500-700 kcal diperlukan untuk keperluan biosintesis ASI. Ekstra energi tersebut pun tidak semuanya harus didapatkan dari intake makanan yang dikonsumsi setiap hari. 200 kcal telah tersedia di tubuh ibu berupa cadangan deposit yang telah dibentuk sejak dimulainya proses kehamilan. Sisa 300-500 kcal/hari yang diharapkan diperoleh dari intake makanan keseharian sang ibu.
  • Untuk meningkatkan produksi ASI, sebaiknya ibu sudah mengkonsumsi sayuran hijau, kacang – kacangan, susu, makanan bergizi lainnya, dan minum sedikitnya 8 gelas sehari, sejak bayi masih dalam kandungan sampai bayi lahir
  • Asupan energi ibu menyusui yang kurang dari 1500 kcal per hari dapat menurunkan produksi ASI sebesar 15%. Kandungan total lemak pun akan menurun disertai dengan perubahan pola asam lemak yang ada. Komponen imun dalam ASI termasuk kolostrum kuantitasnya akan rendah seiring dengan semakin buruknya status nutrisi busui
  • Pemberian ASI yang tepat akan menurun berat badan ibu pada masa periode menyusui. Di enam bulan pertama menyusui, ibu menyusui umumnya akan mengalami penurunan BB sebesar 0,6-0.8 kg/kg BB/bulan. Menyusui eksklusif dengan manajemen laktasi yang tepat bahkan akan menyebabkan penurunan BB yang optimal. Pemberian ASI setelah bayi berusia enam bulan juga akan mengakibatkan turunnya BB sang ibu, walau dengan percepatan yang lebih rendah dibandingkan enam bulan pertama menyusui.
  • Wanita dengan masalah gizi tetap mampu memproduksi ASI secara normal. Tetapi kondisi malnutrisi yang ekstrim dan berkepanjangan dapat mempengaruhi kandungan beberapa zat yang terdapat dalam ASI
  • Semakin sering ASI dipompa akan semakin banyak ASI berproduksi. Untuk memompa ASI, sebaiknya langsung memassage payudara dengan menggunakan tangan kita dari pada memompa dengan menggunakan alat, karena dengan menggunakan tangan ASI akan semakin terangsang untuk dapat berproduksi. Hasil yang di dapatkan pun akan lebih banyak dengan menggunakan tangan dibandingkan dengan mengunakan alat pompa
  • Salah satu aktivitas yang dianjurkan untuk dilakukan para ibu setelah persalinan adalah senam nifas. Senam ini dilakukan sejak hari pertama setelah melahirkan hingga hari kesepuluh. Dalam pelaksanannya, harus dilakukan secara bertahap, sistematis, dan kontinyu. Apabila ibu bersalin melakukan ambulasi dini, itu bisa memperlancar terjadinya proses involusi uteri/kembalinya rahim ke bentuk semula
10/03/2012
10500 kali
0

Jika Anda termasuk seseorang yang mempunyai kebiasaan malas minum air putih, baik karena takut harus buang air kecil atau memang tidak terbiasa, maka kebiasaan tersebut harus segera dirubah. Seseorang yang sedikit mengkonsumsi air putih sangat mungkin terserang dehidrasi berat yang akan berefek pada kondisi kesehatannya. Karena adanya penurunan volume dan aliran urine, kurangnya frekuensi berkemih, juga adanya gangguan fungsi ginjal, efek yang paling sering muncul adalah konstipasi, batu pada saluran kemih, infeksi saluran kemih.

Air merupakan zat gizi esensial untuk hidup sehat dan aktif. Dalam sehari, tubuh seorang yang sehat membutuhkan air minimal 2 liter untuk mengatur proses kehidupan. Air berfungsi sebagai zat pembangun, sebagai pelarut, sebagai pengangkut zat gizi, dan zat buangan, pengatur suhu tubuh, sebagai pelumas, dan penahan guncangan. Dengan alasan tersebut, dapat dipastikan akan adanya berbagai gangguan kesehatan yang terjadi bila tubuh kekurangan cairan. Dehidrasi atau kekurangan cairan akan mengganggu metabolisme tubuh.

Dalam setiap aktivitas yang kita lakukan akan menyebabkan keluarnya cairan dari dalam tubuh. Cairan tubuh keluar melalui urine, keringat, uap pernafasan, ludah, dan tinja, hingga hidrasi terus-menerus sangat diperlukan untuk mencegah kekurangan cairan. Sebuah penelitian membuktikan bahwa kekurangan air tubuh sekitar 1 % berat badan atau sekitar 2 gelas bagi remaja dan orang dewasa akan menimbulkan gangguan mood, bibir kering, sakit kepala, dan suhu tubuh meningkat. Untuk kondisi yang lebih lanjut, dehidrasi dapat menurunkan konsentrasi berfikir, menurunkan stamina, serta gangguan kesehatan lain.

Selain jumlah cairan yang dikonsumsi dalam sehari perlu juga diperhatikan kualitas dan jenis cairannya. Sampai saat ini, air putih sudah terbukti lebih baik dikonsumsi dibanding air berwarna apalagi bersoda. Air bersoda bahkan akan membuat tubuh mengeluarkan cairan lebih banyak melalui berkemih sehingga tubuh akan lebih banyak lagi kehilangan cairan. Perhatikan juga untuk memilih air yang sudah matang yang dimasak dari sumber air yang sudah diyakini kebersihannya.

03/03/2012
7807 kali
0

Walaupun tidak terlalu terdengar, ternyata penyakit kusta masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia, bahkan pada tahun 2010 Indonesia berada di urutan nomor 3 di dunia sebagai penyandang penyakit kusta terbanyak setelah India dan Brazil, dengan jumlah kasus baru sebanyak 17.012, prevalensi 19.785, dan jumlah kecacatan tingkat 2 di antara penderita baru sebanyak 1822 orang (10.71%).

Penyakit kusta atau lepra (leprosy) atau disebut juga Morbus Hansen, adalah sebuah penyakit infeksi menular kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae, yang menyerang kulit, saraf tepi, dan jaringan tubuh lainnya. Pada penderita kusta, kecacatan terjadi sebelum pengobatan, saat pengobatan, dan setelah pengobatan, risiko cacat tersebut menurun secara bertahap setelah tiga tahun berikutnya. Selain itu, kecacatan dapat terjadi akibat reaksi atau sebagai dampak lanjutan dari kecacatan permanen yang tidak di rawat dengan baik.

Penemuan kasus kusta baru menemui hambatan karena adanya penolakan yang dilakukan tidak saja oleh masyarakat tetapi juga oleh petugas kesehatan. Penolakan ini juga menghambat pengobatan serta penanganan medis yang dibutuhkan oleh penderita maupun orang yang pernah mengalami kusta. Karena itulah, dibutuhkan komitmen kuat dari tenaga medis dalam menangani penyakit kusta secara medik maupun dalam memberikan informasi dan edukasi penyakit kusta kepada masyarakat

Meskipun cara penularannya yang pasti belum diketahui dengan jelas, penularan di dalam rumah tangga dan kontak/hubungan dekat dalam waktu yang lama tampaknya sangat berperan dalam penularan kusta.

Cara-cara penularan penyakit kusta sampai saat ini masih merupakan tanda tanya. Yang diketahui hanya pintu keluar kuman kusta dari tubuh penderita, yakni selaput lendir hidung. Tetapi pada umumnya penularan penyakit kusta sebagai berikut:

  • Melalui sekresi hidung, basil yang berasal dari sekresi hidung penderita yang sudah mengering, diluar masih dapat hidup 2–7 x 24 jam.
  • Kontak kulit dengan kulit. Syarat-syaratnya adalah harus dibawah umur 15 tahun, keduanya harus ada lesi baik mirkoskopis maupun makroskopis, dan adanya kontak yang lama dan berulang-ulang.

Tanda-tanda seseorang menderita penyakit kusta antara lain, kulit mengalami bercak putih, merah, ada bagian tubuh tidak berkeringat, rasa kesemutan pada anggota badan atau bagian raut muka, dan mati rasa karena kerusakan saraf tepi. Gejalanya memang tidak selalu tampak. Justru sebaiknya waspada jika ada anggota keluarga yang menderita luka tak kunjung sembuh dalam jangka waktu lama. Juga bila luka ditekan dengan jari tidak terasa sakit.

Kelompok yang berisiko tinggi terkena kusta adalah yang tinggal di daerah endemik dengan kondisi yang buruk seperti tempat tidur yang tidak memadai, air yang tidak bersih, asupan gizi yang buruk, dan adanya penyertaan penyakit lain seperti HIV yang dapat menekan sistem imun. Pria memiliki tingkat terkena kusta dua kali lebih tinggi dari wanita.

Ada 2 tipe penyakit kusta, tipe Pausi Bacillary atau disebut juga kusta kering yaitu jika ada bercak keputihan seperti panu dan mati rasa atau kurang merasa, permukaan bercak kering dan kasar serta tidak berkeringat, tidak tumbuh rambut/bulu, bercak pada kulit antara 1-5 tempat. Ada kerusakan saraf tepi pada satu tempat, hasil pemeriksaan bakteriologis negatif (-), tipe kusta ini tidak menular.

Yang kedua, kusta tipe Multi Bacillary atau disebut juga kusta basah yaitu jika bercak putih kemerahan yang tersebar satu-satu atau merata diseluruh kulit badan, terjadi penebalan, dan pembengkakan pada bercak, bercak pada kulit lebih dari 5 tempat, kerusakan banyak saraf tepi dan hasil pemeriksaan bakteriologi positif (+). Tipe seperti ini sangat mudah menular.

Tanda-tanda penyakit kusta bermacam-macam, tergantung dari tingkat atau tipe dari penyakit tersebut. Secara umum, tanda-tanda penyakit kusta adalah :

  • Adanya bercak tipis seperti panu pada badan/tubuh manusia, bercak putih ini awalnya hanya sedikit, tetapi makin lama makin melebar dan banyak.
  • Kelenjar keringat kurang kerja sehingga kulit menjadi tipis dan mengkilat.
  • Adanya bintil-bintil kemerahan (leproma, nodul) yang tersebar pada kulit
  • Alis rambut rontok
  • Muka berbenjol-benjol dan tegang yang disebut facies leomina (muka singa)

Hingga saat ini belum ada vaksinasi untuk mencegah penyakit kusta. Faktor pengobatan merupakan faktor penting agar kusta dapat disembuhkan dan untuk pencegahan agar tidak terjadi penularan.

Pengobatan kepada penderita kusta merupakan salah satu cara pemutusan mata rantai penularan. Kuman kusta diluar tubuh manusia dapat hidup 24-48 jam sampai 7 hari, ini tergantung dari suhu dan cuaca diluar tubuh manusia tersebut. Makin panas cuaca makin cepat kuman kusta mati. Dalam hal ini sangat penting untuk mengusahakan agar sinar matahari masuk ke dalam rumah dan menghindari adanya tempat-tempat yang lembab.

Beberapa hal penting tentang penyakit kusta ini adalah:

  • Kusta dapat disembuhkan dengan menggunakan obat yang disebut Multi Drug Therapy. Penderita kusta kering harus meminum obat selama 6 bulan dan 12 bulan untuk penderita kusta basah
  • Sekurang-kurangnya 80 % dari semua orang tidak mungkin terkena kusta.
  • Enam dari tujuh kasus kusta tidak menular pada orang lain.
  • Kasus-kasus menular tidak akan menular setelah diobati kira-kira 6 bulan secara teratur.

Penanggulangan penyakit kusta telah banyak dilakukan dimana-mana dengan maksud mengembalikan penderita kusta menjadi manusia yang berguna, mandiri, produktif dan percaya diri. Metode penanggulangan ini terdiri dari metode rehabilitasi yang terdiri dari rehabilitasi medis, rehabilitasi sosial, rehabilitasi karya dan metode pemasyarakatan yang merupakan tujuan akhir dari rehabilitasi, dimana penderita dan masyarakat membaur sehingga tidak ada kelompok tersendiri. Ketiga metode tersebut merupakan suatu sistem yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan.

Di Indonesia, upaya yang dilakukan untuk pemberantasan penyakit kusta melalui :

  • Penemuan penderita secara dini.
  • Pengobatan penderita.
  • Penyuluhan kesehatan di bidang kusta
  • Peningkatan ketrampilan petugas kesehatan di bidang kusta.
  • Rehabilitasi penderita kusta.
29/02/2012
12374 kali
0

Salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan metabolisme janin dan kesehatan janin selanjutnya adalah faktor nutrisi ibu sejak konsepsi, karena itu Ibu hamil diminta untuk selalu mengkonsumsi nutrisi yang seimbang pada masa kehamilannya, termasuk juga memenuhi kebutuhan zat besi, asam folat, kalsium dan zink.

Sebagai contoh, kebutuhan kalori wanita dengan berat badan 58 kg maka membutuhkan asupan nutrisi sebanyak ± 2300 kcal per hari; dalam masa kehamilan kebutuhan ini bertambah 300 kcal perhari, kemudian saat menyusui ditambah 500 kcal perhari. Penambahan jumlah kalori ini harus tetap mempertimbangkan hal-hal sesuai gambar berikut:

Seorang ibu hamildisarankan mengalami peningkatan berat badan sekitar 11.5 – 16 kg pada kehamilan tunggal. Wanita hamil yang kenaikan berat badannya selama kehamilan sangat besar, memiliki resiko melahirkan janin makrosomik ; wanita hamil yang berat badannya kurang atau kenaikan berat badannya selama kehamilan sangat kurang, memiliki resiko untuk melahirkan janin SGA (small-for-gestational age) atau berat badan bayi lahir rendah .

Komponen berat badan ibu :

Janin = 3500 gram

Plasenta-cairan amnion dan uterus = 650 – 900 gram

Cairan interstisiil dan darah = masing-masing sebesar 1200 – 1800 gram

Payudara = 400 gram

Lemak ibu = 1640 gram

A. Protein

Kebutuhan protein pada paruh kedua kehamilan 1 gram/Kg + 20 gram perhari ( total kebutuhan perhari ± 80 gram )

Protein terutama diperlukan untuk pertumbuhan janin

B. Kalsium

Asupan kalsium pada bulan-bulan terakhir kehamilan dan masa laktasi ditambah sebesar 1.5 gram perhari. Kekurangan kalsium akan menyebabkan demineralisasi tulang ibu yang selanjutnya akan berpengaruh juga pada pertumbuhan tulang dan gigi bayi

C. Zat besi

Pada wanita hamil dan laktasi disarankan penambahan asupan zat besi sebesar 30 – 60 mg perhari. Selama kehamilan, diperkirakan 300 – 500 mg zat besi yang diberikan pada janin.

D. Vitamin & Mineral

Preparat vitamin dan mineral yang dikonsumsi selama hamil bukan sebagai pengganti asupan makanan yang normal. Jadi tetap utamakan untuk mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan segar

Pada pasien vegetarian dan penderita anemia megaloblastik diperlukan suplemen Vitamin B12.

Diet rendah garam

Makanan yang mengandung sedikit natrium tidak membahayakan kehamilan. Diet rendah garam merupakan hal yang harus dihindari oleh karena dapat membahayakan ibu hamil.

Tidak ada bukti bahwa kenaikan berat badan yang terlalu cepat pada preeklampsia dapat dikendalikan dengan diet rendah garam.

28/02/2012
9551 kali
0

Ubah pola makan :

  • Usahakan selalu mengkonsumsi makanan yang alami
  • Makan makanan yang mengandung banyak serat, misalnya : sayuran dan buah – buahan
  • Hindari makanan yang mengandung lemak jenuh dan kolesterol yang tinggi, misalnya : daging berlemak, jeroan, dan otak
  • Kurangi konsumsi garam. Batasi konsumsi garam sampai 4 gram sehari
  • Hindari makanan yang diawetkan karena mengandung banyak garam
  • Hindari makanan cepat saji
  • Perbanyak konsumsi: taoge, ikan laut, kalsium pada susu, kentang, kacang polong, merica, terong, tomat, pisang, pir, apricot, seledri, ketimun, labu siam, selada air, lobak, belimbing wuluh, belimbing manis, semangka, wortel, pisang, apel, dan kiwi.

Berjalan kaki

berjalan kaki setiap hari minimal 30 menit. Akan lebih baik jika saat berjalan juga membawa sedikit beban seperti dumbell. Berjalan kaki dan olahraga membantu jantung menggunakan oksigen secara efisien, sehingga tidak bekerja keras untuk memompa darah.

Hindari stress

  • Dekatkan diri pada Allah SWT
  • Usahakan untuk berekreasi & relaks
  • Ceritakan pada keluarga atau teman yang dapat dipercaya bila memiliki masalah

Tidak merokok dan minuman beralkohol

Merokok dan minum alkohol dapat meningkatkan tekanan darah

Jika gemuk, turunkan berat badan

Obesitas dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah

Minum obat secara teratur sesuai anjuran

25/02/2012
10927 kali
0

Di saat seseorang sedang tidak bersemangat melakukan sesuatu lalu kemudian memvonis dirinya sedang mengalami 5 L yaitu lemah, letih, lesu, lelah, dan lalai, mungkin istilah itu benar adanya, karena memang sedang menggambarkan keadaan nyata yang dimiliki orang tersebut. Tapi tahukan Anda, bahwa istilah tersebut merujuk ke sebuah gejala anemia?. Gejala lain anemia selain 5 L tadi adalah, sering pusing-pusing dan mata sering berkunang-kunang, bagian dalam kelopak mata berwarna pucat, bibir pucat, lidah, dan kulit serta telapak tangan pucat. Tanda yang juga merujuk pada anemia adalah Nafas pendek yang tidak wajar selama olah raga atau pada saat aktifitas agak berat dan detak jantung yang cepat.

Anemia terjadi saat kadar hemoglobin dalam darah rendah. Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media transport oksigen dari paru paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru paru. Kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin membuat darah berwarna merah. Ada banyak penyebab anemia diantaranya yang paling sering adalah perdarahan, kurang gizi, gangguan sumsum tulang, pengobatan kemoterapi dan abnormalitas hemoglobin bawaan.

Nilai normal hemoglobin tergantung dari umur :

  • Bayi baru lahir : 17-22 gram/dl
  • Umur 1 minggu : 15-20 gram/dl
  • Umur 1 bulan : 11-15 gram/dl
  • Anak anak : 11-13 gram/dl
  • Lelaki dewasa : 14-18 gram/dl
  • Perempuan dewasa : 12-16 gram/dl
  • Lelaki tua : 12.4-14.9 gram/dl
  • Perempuan tua : 11.7-13.8 gram/dl

Nilai diatas dapat berbeda pada masing masing laboratorium namun tidak akan terlalu jauh dengan nilai diatas. Ada pula laboratorium yang tidak membedakan antara lelaki atau perempuan dewasa dengan lelaki atau perempuan tua.

Gejala anemia memang terkadang dianggap sangat sepele oleh banyak orang, padahal jika gejala ini berlangsung lama akan dapat menimbulkan gangguan pada aktifitas sehari-hari bahkan gangguan kesehatan.

Berikut beberapa akibat anemia berdasarkan pada faktor umur seseorang:

Pada anak-anak:

  1. Menurunkan kemampuan dan konsentrasi belajar
  2. Menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan otak
  3. Meningkatkan risiko menderita penyakit infeksi karena daya tahan tubuh menurun

Pada remaja:

  1. Menurunkan kemampuan dan konsentrasi belajar.
  2. Mengganggu pertumbuhan sehingga tinggi badan tidak mencapai optimal.
  3. Menurunkan kemampuan fisik olahragawati
  4. Muka terlihat pucat

Pada orang dewasa:

  1. Menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah sakit
  2. Menurunkan produktivitas kerja
  3. Menurunkan kebugaran

Pada ibu hamil :

  1. Meningkatkan risiko melahirkan Bayi dengan Berat Lahir Rendah atau BBLR / berat bayi kurang dari 2500 gram
  2. Pertumbuhan janin tidak sempurna
  3. Menyebabkan kematian ibu dan/atau bayinya bila terjadi anemia berat

Untuk mencegah anemia, sebaiknya mengonsumsi makanan bergizi seimbang dengan asupan zat besi yang mencukupi. Makanan berikut mengandung zat besi yang cukup tinggi Hati dan daging, makanan laut, buah-Buahan yang dikeringkan seperti buah aprikot, buah prem dan kismis, kacang-kacangan, buncis, sayuran hijau seperti bayam dan brokoli, semua jenis padi-padian, dan roti atau sereal yang mengandung zat besi.

Bagi yang sudah terdeteksi anemia, untuk mengatasinya yang penting adalah mencari dulu penyebabnya. Bila penyebabnya telah diobati, penyakit anemia akan sembuh dengan sendirinya. Selain zat besi, konsumsi makanan yang mengandung asam folat dan vitamin B-12. Perhatikan asupan kalsium, kopi dan teh yang berlebihan. Zat-zat ini menghalangi penyerapan zat besi.

23/02/2012
11664 kali
Halaman 50 dari 64

Pendaftaran Rawat Jalan

Promo Layanan. *baca syarat dan ketentuan berlaku
Rekanan RS Islam Jakarta Cempaka Putih #Asuransi #BUMN #BUMD #Perusahaan

Terakreditasi Nomor. LARSI/SERTIFIKAT/096/02/2023

Lulus Tingkat Paripurna      

Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih

  • Jl. Cemp. Putih Tengah I No.1, RT.11/RW.5, Cempaka Putih Timur, Kecamatan Cempaka Putih, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 10510
  • +6221 4280 1567
  • +6221 425 0451
  • rsijpusat@rsi.co.id

Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Khusus BPJS

Pendaftaran Rawat Jalan Pasien Umum, Jaminan Perusahaan & Asuransi

  • +6221 425 0451 ext. 6508

Visitors

© 2018-2024. Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih